Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Fakta Menarik Danau Toba, Danau Terluas di Indonesia

Kompas.com, 31 Agustus 2023, 22:19 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Danau Toba atau Kaldera Toba adalah salah satu kawasan taman bumi (geopark) di Indonesia yang telah berstatus sebagai UNESCO Global Geopark.

Secara konsep, geopark adalah kawasan yang memiliki unsur geologi terkemuka, di mana masyarakat setempat juga berperan serta melindungi warisan alam tersebut.

Baca juga: 5 Fakta Danau Toba, Danau Vulkanik Terbesar di Dunia

Dewan Eksekutif United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) kemudian memberikan penghargaan khusus bagi beberapa geopark terbaik di seluruh dunia dengan gelar UNESCO Global Geoparks (UGG).

Sebelumnya pada tahun 2020, pada Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris menetapkan Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark.

Baca juga: Bukan Danau Toba, Danau Terdalam di Indonesia Ada di Sulawesi Selatan

Kaldera Toba berhasil masuk daftar UNESCO setelah dinilai dan diputuskan oleh UNESCO Global Geoparks Council pada Konferensi Internasional UNESCO Global Geoparks ke-IV di Lombok, yang berlangsung pada tanggal 31 Agustus-2 September 2019.

Sebelum Geopark Kaldera Toba, Indonesia telah memiliki 4 situs UNESCO Global Geopark lainnya, yaitu Geopark Batur, Geopark Cileteuh, Geopark Gunung Sewu, dan Geopark Rinjani.

Selain itu, terdapat berbagai fakta menarik terkait Danau Toba yang dapat Anda simak.

Baca juga: Sejarah Letusan Gunung Toba yang Dampaknya Tidak Hanya Memunculkan Danau Toba

1. Danau Toba Terbentuk dari Letusan Gunung Toba

Danau Toba merupakan danau vulkanik yang sesungguhnya adalah bekas sebuah kaldera besar gunung api bernama Gunung Toba.

Kaldera ini diperkirakan terbentuk dari letusan dahsyat Gunung Toba yang terjadi sekitar 74.000 tahun yang lalu yang menjadi letusan terbesar di dunia dalam 28 juta tahun terakhir.

Dikutip dari laman indonesiabaik.id, Danau Toba terbentuk dari tiga letusan besar Gunung Toba.

Letusan pertama terjadi pada 800.000 tahun lalu menghasilkan kaldera di sisi selatan, kemudian letusan kedua pada 500.000 tahun lalu membentuk kaldera di sisi utara.

Baru pada letusan ketiga yang juga menjadi letusan terbesar akhirnya menghasilkan kaldera yang menjadi Danau Toba.

Google Doodle hari ini menampilkan Danau TobaGoogle Doodle Google Doodle hari ini menampilkan Danau Toba

2. Danau Toba Menjadi Danau Terluas di Indonesia

Danau yang awalnya merupakan kawah vulkanik hasil letusan dari Gunung Toba ini berada di ketinggian 905 meter di atas permukaan laut.

Berukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer, menjadikan Danau Toba sebagai danau terluas di Indonesia, sekaligus danau kaldera terbesar di dunia.

Tak heran jika Danau Toba dapat menyimpan cadangan air tawar sebagai bahan baku air minum untuk masyarakat setempat.

3. Danau Toba Bukan Danau Terdalam di Indonesia

Meski titik terdalamnya mencapai 508 meter, ternyata hal ini tidak menjadikan Danau Toba sebagai danau terdalam di Indonesia.

Status Danau danau terdalam di Indonesia dipegang oleh Danau Matano di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan yang juga menjadi danau terdalam di Asia Tenggara.

Danau Toba di Sumatera Utara.SHUTTERSTOCK/MOHD SHUKRI DAUD Danau Toba di Sumatera Utara.

4. Danau Toba Memiliki Pulau dengan Danau di Tengahnya

Dahsyatnya letusan Gunung Toba juga memunculkan kerucut vulkanik berwujud Pulau Samosir yang kini terletak di tengah Danau Toba.

Pulau Samosir sebelumnya adalah dasar danau yang kemudian terangkat ke permukaan akibat adanya aktivitas pengangkatan dasar kawah atau kaldera sebagai akibat dari desakan magma dalam proses pencapaian kesetimbangan baru pasca erupsi.

Pulau ini mempunyai danau seluas 5 hektare bernama Danau Sidihoni yang dijuluki danau di dalam danau.

5. Danau Toba Dihiasi Keindahan Air Terjun

Di tepian Danau Toba juga ditemukan beberapa kenampakan alam, termasuk air terjun yang indah.

Salah satu air terjun cantik yang sudah dikenal wisatawan adalah Air Terjun Situmurun.

Air terjun dengan ketinggian sekitar 70 meter dan memiliki tujuh tingkatan ini sangat unik karena aliran airnya langsung menuju ke Danau Toba.

6. Danau Toba adalah Rumah Bagi Suku Tomok dan Simanindo

Danau Toba adalah rumah bagi dua kelompok suku yaitu Tomok dan Simanindo.

Hal ini dibuktikan dengan adanya Museum Batak Tomok terletak di Desa Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara.

Selain itu, ada juga Museum Huta Bolon di di Desa Simanindo, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara.

Danau Toba.Shutterstock/E2DAN Danau Toba.

7. Status Danau Toba sebagai Destinasi Super Prioritas (DSP)

Danau Toba merupakan salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP) yang menjadi fokus Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) selain yakni Likupang, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Sebagai Destinasi Super Prioritas, kawasan Danau Toba dinilai keunikan tersendiri baik dari panorama alam, biodiversitas, hingga keragaman budaya.

Kemenparekraf sendiri menilai Danau Toba memiliki daya tarik pariwisata karena memiliki keindahan alam yang sangat menakjubkan.

Keindahan alam Danau Toba yang terbentang di tujuh kabupaten yakni Simalungun, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Dairi, Karo, dan Samosir menyimpan potensi besar sebagai destinasi wisata kelas dunia.

8. Cerita Rakyat Legenda Terbentuknya Danau Toba

Keberadaan danau ini juga tidak dapat dilepaskan dari berkembangnya cerita rakyat berupa Legenda Terbentuknya Danau Toba yang dipercaya masyarakat setempat.

Menurut cerita masyarakat, keberadaan Danau Toba bermula dari uah seorang pemuda bernama Toba yang bekerja sebagai petani dan mencari ikan di sungai.

Pada suatu hari, Toba mendapatkan seekor ikan mas berukuran besar ketika memancing di sungai. Namun karena sisik ikan ini terlihat berkilauan dan cantik, Toba memutuskan untuk membawanya pulang dan memeliharanya.

Ternyata setelah ditangkap dan dibawa pulang, ikan emas itu menjelma menjadi sosok putri yang berparas cantik. Toba pun jatuh cinta melihat kecantikan dari sang putri dan memutuskan untuk menikahinya.

Sang putri setuju dengan syarat bahwa Toba harus berjanji merahasiakan asal usulnya pada siapa pun. Toba menyetujuinya dan akhirnya mereka resmi menikah

Rumah tangga toba dan sang putri berjalan harmonis, hingga mereka dikaruniai keturunan yang diberi nama Samosir. Samosir tumbuh besar dan kerap ikut bekerja membantu ayah dan ibunya.

Suatu hari Samosir diminta ibunya untuk mengantarkan makanan pada Toba di ladang. Sayangnya di tengah perjalanan Samosir merasa lapar dan menghabiskan bekal yang dibawanya.

Saat Toba mendapat bekal yang sudah kosong tersebut, ia seketika murka dan mengatakan bahwa Samosir adalah anak ikan.Setelah itu, bencana itu datang.

Langit berubah gelap dan menurunkan hujan sangat deras berhari-hari. Akibat derasnya hujan, daratan tergenang dan muncul sebuah danau besar yang dikenal sebagai Danau Toba dengan pulau di tengahnya yang bernama Pulau Samosir.

Sumber:
kemlu.go.id  
indonesiabaik.id  
indonesia.travel  
indonesia.travel  
kemenparekraf.go.id  
indonesia.go.id 
antaranews.com  

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
Medan
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau