Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Pendidikan di Sumut 5 Tahun Dipimpin Gubernur Edy Rahmayadi?

Kompas.com - 04/09/2023, 22:06 WIB
Rahmat Utomo,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Selama menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi bersama wakilnya, Musa Rajekshah (Ijeck), mengeklaim telah melakukan beberapa pencapaian di bidang pendidikan.

Mulai dari pembangunan sekolah hingga meluncurkan program beasiswa.

Baca juga: 5 Tahun Kepemimpinan Edy Rahmayadi di Sumut, Praktisi Kesehatan: Tak Ada Perubahan Berarti

"Kami telah membangun 26 unit sekolah baru, revitalisasi 5 SMA negeri, 1 SMA negeri, membangun kampung beasiswa di PRSU, membangun 33 unit pojok baca, dan 33 gerobak baca, serta pengembangan perpustakaan bersifat digital,'' ujar Edy saat rapat paripurna dengan DPRD Sumut, Rabu (16/8/2023).

Baca juga: Masa Jabatannya Berakhir 5 September, Edy Rahmayadi: Tanggal 6 Aku Merdeka

Namun, apakah pencapaian yang disampaikan Edy bisa dikatakan sebagai indikator keberhasilan membangun dunia pendidikan di Sumut?

Pengamat Pendidikan Universitas Negeri Medan (Unimed) Muhammad Rizal mengatakan, perkembangan pendidikan selama lima tahun pemerintahan Edy tidak optimal.

"Jadi ini indikator (pencapaian) yang mereka sebutkan merupakan pekerjaan yang rutin yang diberikan (Pemprov Sumut), seperti memberikan bantuan beasiswa S2, S3, pembangunan gedung sarana prasarana, itu kegiatan rutin. Misalnya kampung digital itu, kerja sama juga ada dari Kementerian Kominfo," ujar Rizal kepada Kompas.com, Senin (4/9/2023).

Rizal juga menilai mantan Pangkostrad itu gagal mengeksplorasi potensi dunia pendidikan Sumut, sehingga terjadi hambatan dalam sebuah sistem pendidikan.

"Harusnya lebih konsentrasi dari hal yang mendasar. Misalnya ada ketimpangan dalam proses PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) yang belum berjalan optimal. Kemudian kita mencatat ada kadis pendidikan mengundurkan diri. Artinya apa yang salah?" katanya.

"Koreksi dari saya, memimpin dalam dunia pendidikan enggak bisa seperti memimpin militer, karena itu harusnya beliau mencontohkan membuat suasana yang lebih adem tanpa ditakut-takuti oleh mental ini, 'mental militerisme'," katanya.

Rizal mengatakan, awalnya dia berharap Edy mampu membawa perubahan besar. Namun, dugaan korupsi justru hinggap di Dinas Pendidikan Sumut.

"Kemudian terjadi (dugaan) penyimpangan anggaran, jadi (penemuan) BPK melihat adanya indikasi korupsi yang mulanya dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) di dinas Pendidikan Sumut," kata Rizal

Di sisi lain, Rizal juga melihat masih adanya proyek pembangunan sekolah yang mangkrak.

Misalnya pembangunan SMK Negeri 9 Angkola Kota Padang Sidempuan dengan nilai kontrak mencapai Rp 4,9 miliar.

"Kita serahkan (penilaian) masyarakat, apakah bapak ini sudah berbuat banyak atau tidak kepada dunia pendidikan. Kalau saya melihat jauh dari harapan, jauh panggang dari api. Janji politiknya itu seharusnya dia bisa lebih optimal. Kalau angka penilaiannya itu (paling tinggi) 100 dia, ini baru buat 40 aja," tutup Rizal

Berbeda dengan Rizal, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar mengatakan, selama Edy-Ijeck memimpin, terjadi beberapa perubahan di luar yang disebutkan Edy saat rapat paripurna DPRD Sumut.

Salah satunya kebijakan Edy di tahun 2019, yakni menaikkan gaji guru honor dari Rp 40.000 menjadi Rp 90.000 per jamnya.

"Itu menurut saya salah satu hal yang sangat luar biasa. Artinya keberhasilan gubernur membangun dunia pendidikan, khususnya tenaga kependidikan," kata Abyadi.

Lalu soal penerapan peserta didik baru (PPDB) online. Menurut Abyadi, meski sempat terjadi persoalan pelaksanaan di awal kepemimpinan Edy, tapi perbaikan terus dilakukan.

Kemudian di tahun berikutnya dilakukan proses zonasi di Sumut untuk mengatasi kendala server yang digunakan.

"Ketika banyak yang mendaftar itu kan bisa meledak, itu baru diketahui setelah proses pendaftaran. Itu bisa diatasi dengan membagi zonasi. Misalnya minggu satu lokasinya Medan, Binjai, dan Langkat. Minggu ke dua dibagi ke wilayah lain sehingga tidak menumpuk di satu server," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ternyata Pengemudi Porsche yang Tabrak Avanza dan Kantor Polisi di Medan IRT dan Mengantuk

Ternyata Pengemudi Porsche yang Tabrak Avanza dan Kantor Polisi di Medan IRT dan Mengantuk

Medan
Heboh Mercy Tabrak Avanza, Innova, dan Motor di Medan, 2 Terluka

Heboh Mercy Tabrak Avanza, Innova, dan Motor di Medan, 2 Terluka

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Medan
Ternyata Bayi yang Diduga Diculik di Medan Dijual Ayahnya Rp 15 Juta

Ternyata Bayi yang Diduga Diculik di Medan Dijual Ayahnya Rp 15 Juta

Medan
Edy Daftar Pilkada Sumut di Perindo, Kenang Dukungan Hary Tanoe Saat Pilgub

Edy Daftar Pilkada Sumut di Perindo, Kenang Dukungan Hary Tanoe Saat Pilgub

Medan
BEM USU Demo UKT Naik, Ada Mahasiswa Nyaris Ngutang ke Pinjol untuk Bayar Kuliah

BEM USU Demo UKT Naik, Ada Mahasiswa Nyaris Ngutang ke Pinjol untuk Bayar Kuliah

Medan
Foto Jokowi Tak Ada di Ruang Rakor, PDI-P Sumut Minta Maaf

Foto Jokowi Tak Ada di Ruang Rakor, PDI-P Sumut Minta Maaf

Medan
Kronologi Porsche Tabrak Avanza, Warung, dan Kantor Polisi di Medan

Kronologi Porsche Tabrak Avanza, Warung, dan Kantor Polisi di Medan

Medan
Porsche Kecelakaan sampai Nempel di Dinding Kantor Polrestabes Medan

Porsche Kecelakaan sampai Nempel di Dinding Kantor Polrestabes Medan

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
3 Orang Ditangkap di Medan Bukan Penculik Anak, tapi Terkait Adopsi Ilegal

3 Orang Ditangkap di Medan Bukan Penculik Anak, tapi Terkait Adopsi Ilegal

Medan
Pria di Deli Serdang Ditemukan Tewas dengan Kaki Terikat, Diduga Dibunuh

Pria di Deli Serdang Ditemukan Tewas dengan Kaki Terikat, Diduga Dibunuh

Medan
Heboh soal Warga Tangkap Penculik Anak di Medan, Diduga Terkait Utang

Heboh soal Warga Tangkap Penculik Anak di Medan, Diduga Terkait Utang

Medan
Cuma Ada Foto Wapres di Ruang Rakor, PDI-P Bilang Foto Jokowi Jatuh

Cuma Ada Foto Wapres di Ruang Rakor, PDI-P Bilang Foto Jokowi Jatuh

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com