Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tahun Kepemimpinan Edy Rahmayadi di Sumut, Praktisi Kesehatan: Tak Ada Perubahan Berarti

Kompas.com, 4 September 2023, 17:38 WIB
Rahmat Utomo,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MEDAN,KOMPAS.com - Masa jabatan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Wakilnya Musa Rajeckshah (Ijeck) akan berakhir besok, Selasa (5/9/2023).

Lalu bagaimana kinerja keduanya, selama 5 tahun di khususnya bidang kesehatan? Apakah membawa perbaikan atau justru sebaliknya ?

Sebelumnya, saat rapat paripurna terakhir di DPRD Sumut pada Rabu (16/8/2023), Edy "pamer" berbagai pencapaian di bidang kesehatan selama menjabat sebagai gubernur.

Salah satunya merenovasi Rumah Sakit Haji dengan skema multiyears, dengan anggaran Rp 122 miliar, pada tahun 2022.

Baca juga: Proyek Infrastruktur Rp 2,7 Triliun di Sumut Terealisasi 56,89 Persen, Edy Rahmayadi Targetkan Rampung 2023

"Kami telah melakukan rehab Rumah Sakit Haji menuju rumah sakit berskala internasional dengan skema multiyears, yang telah dilakukan soft opening, pada hari Selasa 15 Agustus 2023 kemarin," kata Edy kala itu.

Edy mengaku, awalnya berencana membangun 5 tower di RS Haji. Di mana setiap tower mampu menampung ratusan kamar pasien. Sejauh ini di masa kepemimpinannya, baru satu tower yang selesai dibangun dengan total 174 kamar.

Edy berkata, masing-masing tower memiliki klasifikasi berbeda. Tower khusus masyarakat kurang mampu, biayanya digratiskan. Lalu tower bagi rakyat setengah mampu, diwajibkan hanya membayar setengah harga perobatan. Kemudian Tower VIV dan VVIV.

"(VIV dan VVIV) bayarnya besar, inilah (subsidi) silang,'' kata Edy.

Namun kata Edy, di masa kepemimpinannya hanya mampu membangun 1 tower saja. Dan target penyelesaian multiyears ini sebenarnya berupa 3 tower yang direalisasikan hingga tahun 2025.

Selain melakukan rehabilitasi RS Haji, di kepemimpinan Edy juga telah menghadirkan 8 unit bus medis yang rutin keliling Sumut untuk melakukan pengobatan gratis ke masyarakat. Kemudian juga dilakukan rehabilitasi di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof Dr M Ildrem.

Lalu bagaimana pandangan praktisi kesehatan terkait upaya Edy-Ijeck dalam penanganan masalah kesehatan di Sumut?

Praktisi: Tak ada perubahan berarti

Praktisi kesehatan yang juga dosen kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Prof. Umar Zein mengatakan, langkah Edy-Ijeck mengembangkan RS Haji menjadi bertaraf Internasional harus diuji dulu sistem pelayanan dan fasilitasnya.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat peletakan batu pertama pembangunan RSU Haji Medan, Rabu (16/11/2022)Diskominfo Sumut Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat peletakan batu pertama pembangunan RSU Haji Medan, Rabu (16/11/2022)

"Kita lihat aja nanti, benar nggak  (mampu jadi rumah sakit bertaraf Internasional)? Itu kan masih dalam masa pembangunan," kata Umar Zein saat diwawancarai Kompas.com, Sabtu (2/9/2023).

Umar Zein menilai, semasa Edy-Ijeck memimpin Sumut, sama sekali tidak membawa perubahan yang berarti di bidang kesehatan.

"Sekarang gini kalau masalah kesehatan itu, kita bukan hanya melihat dari hilir. Kalau kita melihat rumah sakit itu kan hilirnya, pengobatan itu hilir. Orang kalau sakit, kalau nggak bisa berobat di Sumut dia bisa berobat di luar Sumut, dia bisa ke Jakarta, ke Singapura, ke Penang, banyak pilihan," kata Umar Zein.

Halaman:


Terkini Lainnya
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau