Sontak, tindakan ini membuat siswa merasa malu dengan teman-temannya.
JS kemudian pulang ke rumah dalam keadaan menangis. Ia pun terpaksa menggunduli semua rambutnya setelah kejadian itu.
MP, ibu kandung JS, sempat kesal dan marah atas perbuatan JT terhadap anaknya. MP bilang, apa yang dilakukan JT dapat merusak mental anaknya.
Kalaupun memang ingin ditindak, semestinya tidak dipangkas asal-asalan seperti itu.
Cukup memotong sebagian rambut sang anak agar mudah ditata di kemudian hari.
Itupun mestinya didahului dengan teguran kepada sang anak, agar sang anak bisa langsung pergi ke tukang pangkas untuk menata rambutnya.
Bukan malah dipangkas asal-asalan hingga berpotensi menjadi bahan ejekan siswa lainnya.
"Anak saya menangis saat pulang dari sekolah. Saya terkejut melihat rambutnya dipotong seperti itu. Besok paginya, saya terpaksa harus mengantarkan anak saya ke sekolah. Karena dia sudah merasa malu," kata MP.
Karena perbuatan guru tersebut, MP sempat berencana untuk membuat laporan.
"Jika tidak ada permintaan maaf di atas kertas bermaterai, saya akan laporkan dia (JT) ke Komisi Perlindungan Anak," pungkasnya.
Namun, kasus ini akhirnya berujung pada perdamaian. MP menerima permintaan maaf dari sang guru.
MP tidak jadi melaporkan JT ke KPAI karena oknum guru itu sudah membuat surat permintaan maaf.
Proses perdamaian dilakukan di sekolah, setelah Dinas Pendidikan Kabupaten Samosir dan pihak sekolah memediasi masalah ini. (Sumber: Kompas TV, Tribun Medan)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul: VIRAL Siswa di Samosir Dipangkas Asal-asalan Mirip Darto Helm, Orangtua Protes Nyaris Pidanakan Guru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.