Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Struktur Batuan Serupa Piramida di Danau Toba, Masih Simpan Banyak Misteri

Kompas.com, 3 Oktober 2023, 20:32 WIB
Rahmat Utomo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Tak ada biaya penelitian

Meskipun telah menemukannya setahun lalu, saat itu Danny merahasiakan temuan ini hingga setahun, dia takut menimbulkan kegaduhan

"Saya sibuk juga sebagai peneliti gempa ini, sempat (juga) tertunda ya sudah saya rahasiakan saya enggak mau sudah viral ribut," ujarnya

Namun pada awal 2023, temannya yang bekerja di Kementerian Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) memberi tahu penemuan ini ke Luhut Binsar Panjaitan.

Baca juga: 5 Wisata Jabar yang Punya Cerita Legenda, dari Gunung Padang hingga Goa Sunyaragi

Danny lalu diminta untuk mempresentasikan penemuan Piramida tersebut di hadapan Luhut, pada 6 Mei 2023.

"Pak Luhut sangat antusias saat itu, karena letaknya tidak jauh dari kampung beliau di Balige, Sudah, kata Pak Luhut ini harus diteruskan harus diteliti, diteruskan (usulan ini) ke deputinya," ujarnya.

Sejak pertemuan itu, kemudian Piramida di Danau Toba semakin populer.

Namun hingga sekarang dana penelitian piramida terkendala. Pasalnya, bukan tupoksi Kemenkomarves mendanai penelitian.

Alhasil sampai saat ini, timnya sama sekali belum ada dilakukan penelitian di sana.

Menurut Danny, secara geologi penelitian ini unik, mengingat posisi piramida itu menempel di dinding lapisan Toba.

Kata dia, harus ada kajian untuk mengetahui, apakah struktur piramida hanya satu lapisan atau di dalamnya ada struktur batuan yang lebih tua.

"Karena hal itu sering terjadi di Gunung Padang juga ada beberapa lapis, terus kita juga tidak tahu, apakah di struktur itu ada yang tertimbun, karena kalau ada yang tertimbun itu bisa tua banget. Apakah lebih dari 74.000 tahun (letusan Gunung Toba)? Kalau hanya menempel biasanya lebih muda dari letusan Gunung Toba 74.000 tahun lalu," katanya.

Baca juga: Jokowi Ingin Kembangkan Kawasan The Kaldera Toba Nomadic

Sampai saat ini karena belum mengkaji, pihaknya sama sekali tidak mengetahui usia piramida tersebut.

Pihaknya masih sebatas melakukan studi pendahuluan, belum ada penelitian lengkapnya.

"Sekarang ini kita belum tahu berapa umurnya apakah 1000 tahun atau sebagainya. Sampai sekarang ini belum ada biaya (meneliti), masa saya harus mengeluarkan, pergi ke sana. Saya bukan orang kaya," katanya.

Terkait viralnya penemuan piramida ini, Danny berpesan ke masyarakat agar turut menjaga situs tersebut.

Dia takut adanya ulah usil orang yang tidak bertanggung jawab merusak struktur batuan di sana.

"Kan ada banyak struktur batu di sana, harus dijaga jangan sampai ada masyarakat yang memindahkan batunya, bahkan mengambilnya. Kalau membersihkannya itu-itu bagus aja," tutupnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
Medan
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau