Belum genap setahun, Suwandi sudah bergaul bersama warga di Lingkungan Tapian Nauli. Pontius mengatakan, pada Rabu 27 September 2023 sekitar pukul 01.30 WIB, Suwandi diamuk sekelompok warga di Jalan Melanthon, Kecamatan Siantar Marihat, tepat di depan servis motor.
Mendengar keributan, salah satu kerabat keluarga mengenali wajah Suwandi yang sudah babak belur dihajar para pelaku.
Pada Minggu 1 Oktober 2023, keluarga terduga pelaku menemui orangtua Suwandi untuk meminta maaf. Kedua belah pihak pun sepakat untuk saling memaafkan dengan menyepakati perjanjian.
Meski belum diteken, Pontius mengatakan, perjanjian itu sama sekali tidak menghentikan perkara atau bertujuan meringankan perbuatan para pelaku.
Perjanjian yang disepakati itu meminta pemulihan nama baik. Kemudian kepastian tidak ada perbuatan diskriminatif apapun, maupun dendam dari para keluarga terduga pelaku kepada orangtua korban yang bertempat tinggal satu kompleks dengan para pelaku.
Baca juga: Tak Terima Dihina, Pria di Bandung Tewas di Tangan Temannya Sendiri
“Perdamaian hanya keharmonisan orangtua kami dengan keluarga pelaku di kampung ini. Jangan nanti keluarga kami di sini jadi bentrok, kan enggak mungkin pindah rumah gara-gara ini. Padahal, orangtua kami ini sudah tua,” ucapnya.
Di sisi lain, pihaknya meminta kasus ini diselesaikan sesuai dengan prosedur hukum dan berharap polisi mengungkap motif penganiayaan agar warga tidak termakan isu miring.
“Jadi kami ingin tahu motif sebenarnya apa. Motifnya juga ingin kami tanyakan ke polisi, apakah ada unsur lain dendam pribadi, kami enggak tahu.” katanya
“Kalaupun terbukti mencuri, enggak seperti itulah dihakimi sampai meninggal dunia. Apalagi ini kan satu kampungnya, saling kenal. Sebaiknya diamankan baru diserahkan ke penegak hukum,” tambahnya.
Saat ditemui di Mako Polres Pematang Siantar, Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) AKP Banuara Manurung tidak ada di ruangannya meski sudah ditunggu selama satu jam.
Baca juga: Bocah 9 Tahun Tewas Ditabrak Lari Anggota DPRD Padang Pariaman
Sementara Kepala Unit Reskrim Ipda Lizar Hamdani mengatakan, saat ini 7 terduga pelaku penganiayaan telah diamankan dan masih diperiksa.
Saat dikonfirmasi lebih lanjut, Lizar enggan menanggapi lebih jauh soal motif para pelaku menganiaya korban.
Ia mengatakan akan berkoordinasi dengan pimpinannya agar tidak salah persepsi.
“Tujuh orang sudah diamankan, tetangga tetangganya (korban) semua,” ucap Lizar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.