Teriakan Anies Presiden dari simpatisan mengantar Anies masuk ke mobil.
Terlihat, separuh tubuhnya keluar dari kaca mobil memberikan salam terakhir sebelum meninggal lokasi, menuju Persulukan Serambi Babussalam di Nagori Jawa Tongah, Hatonduhan, Kabupaten Simalungun.
Di tempat yang sama, Ketua DPC Partai NasDem Pematang Siantar, Frans Herbert Siahaan mengatakan, kedatangan Anies dalam rangka silaturahmi dengan para tokoh agama, tokoh masyarakat, terkhusus pendeta di Pematang Siantar.
Anies, kata Herbert, ingin membuktikan jika isu intoleran yang ditujukan kepada dirinya sama sekali tidak benar.
Kepada pendeta, Anies menyatakan bahwa dirinya mendukung pendirian gereja dengan bukti pernah mengeluarkan 33 IMB (Izin Mendirikan Bangunan) Gereja selama menjabat Gubernur DKI.
Masih kata Frans Herbert, masyarakat yang hadir merupakan simpatisan yang ingin melihat langsung sosok Anies Baswedan. Relawan maupun simpatisan itu tidak diundang untuk hadir pada pertemuan ini.
"Jadi namanya silaturahmi. Tidak ada agenda politik atau kampanye. Masyarakat ingin melihat secara langsung sosok Anies Baswedan," katanya.
Anies Baswedan berpasangan dengan Muhaimin Iskandar (AMIN) maju sebagai Capres dan Cawapres pada kontestasi Pilpres 2024.
Pasangan AMIN didukung koalisi Perubahan untuk Persatuan mencakup Partai NasDem, PKB, PKS dan Partai Ummat.
Menurut Herbert, kehadiran Anies tentu akan menaikkan elektabilitas khususnya Partai NasDem di Kota Pematang Siantar.
"Tentu akan berpengaruh bisa menghadirkan calon presiden. Itu tidak gampang sebetulnya, begitu luas wilayah Indonesia, tapi di Siantar yang dipilihnya," kata Herbert yang juga Anggota DPRD Kota Pematang Siantar itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.