Menurut Anita, jika Pemkot Medan memang sudah tidak sanggup seharusnya Medan Zoo dilepas saja.
"Gak ada yang bisa diharapkan lagi. Kalau butuh dana, seharusnya pemerintah cepat mengumpulkan komunitas-komunitas pecinta hewan untuk mencari solusi, bukan menunggu investor yang tidak jelas berujung kematian hewan itu," ucapnya.
Baca juga: Harimau Sumatera Muncul di Permukiman, BKSDA Lacak Pakai Drone Thermal
Menurutnya, komunitas pecinta hewan dipastikan membantu sebab mereka memiliki rasa cinta dan sikap rescue terhadap seluruh hewan.
"Ini masalahnya baik Pemkot Medan maupun dokter dan pengurus hewan di Medan Zoo itu tidak peduli. Mereka hanya memikirkan perut mereka masing-masing," jelasnya.
Kata Anita, ada dua solusi untuk mengatasi agar hewan mati tidak terjadi lagi di Medan Zoo.
"Kalau pemerintah dan pengurus satwa tidak bisa mengurus lagi, jadikan aja Medan Zoo tempat rescue center atau serahkan Medan Zoo terhadap pihak swasta yang bisa mengurus hewan di sana," ucapnya.
Namun untuk menyerahkan ke pihak swasta, Pemkot harus jeli menelusuri rekam jejaknya.
"Kalau nunggu Dirut PUD Pembangunan tetap sama saja. Mereka sudah tidak peduli, jadi lebih baik serahkan saja ke pihak swasta atau jadikan Medan Zoo tempat Rescue Center," jelasnya.
Baca juga: Jelang Libur Nataru, Bandung Zoo Tambah Koleksi 2 Harimau
Diberitakan sebelumnya, Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo kini menjadi sorotan. Pasalnya, dalam 2 bulan, 1 harimau benggala dan 2 harimau Sumatera mati.
Kondisi tempat yang tidak layak diduga menjadi pemicunya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul TEMPO 2 Bulan 2 Harimau Sumatera Mati di Medan Zoo, Begini Kata Founder Toba Animal Friends Sumatra
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.