Sejak bekerja jadi marbut, tidak terbesit keinginannya bekerja tempat lain.
Kata dia, pekerjaan ini membuatnya disiplin beribadah, terutama saat shalat berjemaah. Keadaan itu juga kerap membuat hatinya tenang.
"Walaupun rezeki tidak banyak, Allah tetap mencukupkannya. Diganti dengan pikiran selalu tenang dan lapang," ujarnya.
Pak Tomo menjadikan pekerjaan juga sebagai ibadah, meski usianya tidak muda lagi, saban hari dia datang ke masjid.
Baca juga: Jadi Marbut Diupah Rp 500 Ribu, Sophia Ikhlas demi Dekat dengan Tuhan
Dia menganggap Masjid Raya Al Mashun sudah seperti rumahnya sendiri, tidak ada hari libur baginya, demi memakmurkan masjid.
"Kalau macam saya ini enggak ada istilah kalender merah, kuning, hijau, tapi kalau sakit baru istirahat. Masjid ini sudah seperti rumah sendiri, masa di rumah sendiri ada liburnya," ujarnya sambil tertawa.
Meskipun begitu, Pak Tomo tidak menampik selama Ramadhan pekerjaannya semakin bertambah, lantaran harus melayani jamaah yang berbuka puasa maupun yang sekedar meminta bubur pedas khas Masjid Raya Al Mashun.
"Jadi kalau bubur ini mulai dibagi jam 15.00 WIB, setelah sudah selesai dimasak itulah diberikan ke jemaah, ada yang membawa rantang. Tapi ada juga jam 17.00 lalu meminta bubur. Ya kalau masih saya kasih juga, tapi tetap yang diutamakan bubur untuk yang berbuka puasa bersama," ujarnya.
Pak Tomo mengatakan pengabdian yang dilakukannya semata-mata hanya mengharap ridha Allah.
Sebagai manusia, dia juga hanya bisa berikhtiar dan berdoa agar juga diberikan nikmat iman dan taqwa.
"Saya di sini hanya mengabdi ke jalan Allah, itu saja," ujarnya.
Siapa sangka dari pengabdiannya ini, Pak Tomo mendapatkan rezeki pergi ke haji pada 2014. Kala itu yang memberikannya mantan Wali Kota Medan Abdillah.
"Dia ngomong sama saya mula-mula katanya, bapak sudah berapa tahun di sini, 17 tahun saya bilang, waktu itu. 'Bapak mau naik haji, minta sama Raja (Sultan Deli)' kemudian diberikan ke saya, saya pun naik haji," ujarnya.
"Enggak nyangka saya pergi haji, orang lain bayar dan nunggu puluhan tahun, ini rezeki dari Allah," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.