"Kalo utk upaya, temen2 lapangan di lapangan memantau pergerakan harimau itu. Utk harimau itu, apakah harimau yg di lepas itu, blm ada info bang," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Stabat BBKSDA Sumut, Herbert BP Aritonang mengatakan, timnya sudah berada di lokasi untuk penanggulangan.
"Dan (tim) membawa kandang jebak, hari ini tepantau HS sdh masuk ke kawasan TNGL," katanya.
Diberitakan sebelumnya, dua warga Kecamatan Sei Lepan diterkam harimau saat panen cabai yang mana lokasinya berada di dalam kawasan TNGL pada Senin (11/3/2024) sekitar pukul 17.30 WIB.
"Korban bernama Jeremia Perdana Ginting. Terluka di bagian leher, dilarikan ke RS Putri Bidadari, Stabat. Korban diselamatkan orangtuanya," ungkap dia.
Korban kedua bernama M Ikhwan Sembiring. Dia diterkam harimau saat panen sawit pada Kamis (14/3/2024) petang. Korban terluka robek di kedua kakinya dan dirawat di rumah sakit yang sama dengan Jeremia.
Harimau yang menyerang dua warga itu diduga adalah yang dilepasliarkan KLHK pada Rabu (6/3/2024).
"Kami tau karena dari informasi yang didapat dari saksi-saksi, pada leher harimau itu ada semacam kalung atau rantai khusus," tutur dia.
Mengenai harimau 'berkalung' itu, pada Selasa (5/3/2024), ada dua harimau sumatera yang sudah diobservasi di Suaka Satwa (Sanctuary) Harimau Sumatera Barumun, Kabupaten Padang Lawas Utara dilepasliarkan ke rumahnya di Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat.
Dua harimau itu bernama Ambar Goldsmith dan Beru Situtung. Pada Sabtu (16/3/2024), akun Facebook bernama Roben Simelias mengunggah video pemasangan kandang jebak harimau dengan umpan kambing.
Terlihat harimau sudah ditangkap pada sore itu pukul 17.30 WIB di Dusun V Damar Hitam, Desa Mekar Makmur, Kecamatan Sei Lepan, Langkat, dengan cara ditembak bius.
Harimau yang tertangkap berjenis kelamin betina dan memiliki tanda kalung atau gesper GPS di leher. Diduga kuat harimau tersebut ialah harimau yang dilepasliarkan oleh KLHK pada 6 Maret 2024.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.