MEDAN, KOMPAS.com - RA, juru parkir (jukir) di Jalan Gajah Mada, menjadi saksi viralnya anggota Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan yang diduga memalak pedagang martabak.
Modusnya dengan memberikan surat larangan berdagang di atas trotoar, lantaran anggota Dishub tidak diberi martabak.
RA menceritakan, awalnya dia sedang menjaga parkir di seputaran warung pedagang martabak bernama Ponimen alias Amien (46), pada Senin (13/5/2024) malam.
Baca juga: Ledakan Tabung Gas di Kota Medan, 2 Luka-luka dan Dinding Rumah Rusak
Tiba-tiba sekelompok anggota Dishub datang untuk menertibkan kendaraan yang parkir di trotoar jalan.
Lalu seorang anggota Dishub datang dan menyuruhnya untuk meminta martabak ke Amien.
"Aku juga posisinya di situ, disuruh sama Dishub minta martabak ke pedagang itu," ujar RA saat diwawancarai wartawan di tempat penjual martabak tersebut.
Baca juga: Pegawai Dishub Medan Bantah Palak Pedagang, Laporkan Perekam Video ke Polisi
Kala itu, RA langsung menyampaikan ke istri Amien yang bernama Siska. Setelah itu salah seorang anggota Dishub menyuruh RA menyampaikan ke pedagang tersebut, kalau mereka meminta gratis.
"Datanglah aku ke tempat ibu (istri Amien) itu, gratis kata (Dishub itu) martabaknya. Nggak mau (aku) kalau gratis, minta berarti kata ibu itu," ujar RA.
Setelah itu, RA memberi tahu ke anggota Dishub bahwa Robert tidak mau memberikan martabak ke anggota Dishub.
"Udah di-cancel ku bilang, sama (anggota Dishub)," ujar RA.
15 menit kemudian, petugas Dishub menaruh kertas larangan parkir di atas trotoar di mobil Amien. Amien kemudian tidak senang dan terjadi cekcok.
"Kenapa tiap enggak dikasih martabak (dilakukan pelarangan)," beber dia.
Selanjutnya terjadilah keributan, hingga akhirnya menyebabkan peristiwa ini viral.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Medan, Iswar Lubis, memastikan tuduhan dalam video itu tidak benar.
Iswar mengatakan, apa yang disampaikan dalam video adalah fitnah, anggotanya pun telah melaporkan perekam video ke Polrestabes Medan.
"Atas viralnya video itu, anggota kita merasa difitnah dan bahkan mungkin merasa namanya dicemarkan. Pada tadi malam, Selasa (14/5/2024) sudah membuat pengaduan secara resmi ke Polrestabes Medan," ujar Iswar saat ditanya wartawan di Mall Centre Point, Rabu (15/5/2024).
Dia kemudian berharap agar polisi segera menindaklanjuti laporan tersebut.
"Kami harapkan penegakan hukum dalam konteks ini, dapat memproses pencemaran nama baik tersebut," ungkapnya.
Iswar juga mengatakan, pasca-viral video pemalakan tersebut, pihaknya langsung memanggil anak buahnya. Berdasarkan keterangan anggotanya, peristiwa itu sama sekali tidak pernah terjadi.
Kejadian itu, kata Iswar, bermula saat anggotanya tengah menertibkan kendaraan yang parkir di trotoar jalan, termasuk pedagang martabak yang jualan di atas trotoar.
Anggota Dishub lalu memberikan surat imbauan agar tidak parkir di trotoar ke pedagang di sana.
"Tapi entah bagaimana (caranya) oleh yang bersangkutan (perekam video), saya juga nggak pasti, apakah penjual martabaknya atau orang lain memvideokan seolah-olah itu karena anggota kita meminta martabak, karena tidak diberi melakukan penertiban, jadi itu tidak benar," ujar Iswar.
Meski begitu, Iswar menjelaskan, dirinya pasti akan memecat anggotanya bila terbukti melakukan tindakan seperti yang dituduhkan dalam video.
Sebelumnya, viral video yang menyebutkan pedagang martabak di Kota Medan, mengaku diancam akan ditertibkan, karena tidak memberikan martabak ke petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan.
Dilihat dari akun instagram @terang_media, tampak diduga antara pedagang martabak dan petugas Dishub, terlibat cekcok mulut. Mereka saling merekam menggunakan ponsel. Salah seorang perekam lalu menghardik petugas Dishub.
"Bapak tadi minta martabak nggak dikasih, makanya bapak keluarin surat ini (penertiban) bapak tugas, kalau mau minta makan kita kasih, nama bapak siapa tolong, buka? saya content creator, saya bisa viralkan bapak,'' ujar perekam video.
"Siapa yang minta, jangan ngada-ngada bapak," ujar Dishub.
Perekam video lalu mengancam akan melaporkan peristiwa ini ke Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
"Saya tidak mengada-ngada, saya berani ini. Saya viralkan ke Booby langsung bapak, jangan manfaatkan kesempatan ini. Nah ini tengok, ada berapa orang di sini, ini satu, dua, tiga, empat, lima (petugas Dishub) di sini lihat ini, gara-gara minta martabak kita nggak dikasih jualan," ungkap perekam video.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang