PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Sebanyak delapan pelajar asal Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara memenangi Kejurnas MMA U18 Piala Persatuan Tarung Campuran Indonesia (Pertacami) 2024.
Dari delapan atlet asal Patunggung Simalungun Siantar Club (PSSC) itu, empat di antaranya berhasil meraih medali emas, satu medali perak, dan tiga medali perunggu.
Sekretaris PSSC, Valdy Simbolon, mengatakan, empat atlet yang meraih medali emas itu akan bertanding menuju kejuaraan GAMMA (Global Martial Arts Association) World Championship 2024 di Argentina.
Sejak berdiri pada 2009, kata Valdy, PSSC telah mengirimkan atlet untuk bertanding di kancah internasional seperti Jeka Saragih dan Jon Saragih.
Baca juga: Langkah Historis Dunia MMA Indonesia, Pertacami Resmi Anggota KOI
“Khusus peraih medali emas di kelas junior U 18 akan mengikuti Pelatihan Nasional (Pelatnas) menuju kejuaraan GAMMA di Argentina. Untuk itu kami mohon dukungannya,” ujar Valdy ditemui di Pematangsiantar, Selasa (21/5/2024).
Ke empat atlet meraih medali emas yakni, Yosua Pratama Purba kelas 56,7 kilogram kategori putra remaja (14-15 tahun).
Kemudian, Jerico Moi Tambunan kelas 63,5 kilogram kategori Putra remaja (16-17 tahun), Kevan Jenefer Tambunan kelas 36,3 kilogram kategori taruna (12-13 tahun), dan Mervin Asido Gultom kelas 43,1 kilogram kategori taruna (12-13 tahun).
Immanuel Sihombing, selaku Ketua PSSC melanjutkan, kemenangan para atlet ini tentu mengharumkan nama Pematangsiantar dan Simalungun.
Namun ia mengatakan, banyak atlet muda yang meniti prestasi namun kurang mendapat apresiasi.
Ia berharap para atlet muda itu menjadi contoh di tengah maraknya pelajar maupun pemuda yang terlibat dalam narkoba, perjudian dan pergaulan bebas.
“Kami bukan bermaksud untuk mengeluh. Mungkin selama ini atlet atlet kurang mendapat apresiasi. Jadi kami butuh dukungan dari semua pihak untuk memberikan semangat kepada mereka,” kata Immanuel.
Baca juga: Suwardi Vs Irfan Aruan di Perburuan Sabuk Abadi One Pride MMA
Peraih medali emas, Yosua Pratama Purba mengaku bangga usai memenangkan pertandingan dan momen ia dikalungi medali emas.
Saat itu mengenakan penutup kepala atau Gotong ciri khas budaya Simalungun.
Sebelum bertanding, ia mengikuti pelatihan lima kali dalam sehari untuk mengejar impiannya bertanding di tingkat internasional.
Ia berharap kemenangan ini menjadi awal untuk menuju kompetisi dunia.
“Medali hanya simbol dan juara adalah sebuah proses. Manfaat ini semua adalah penghargaan dari latihan yang begitu berat,” ucap dia.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Pematangsiantar, M Hammam Sholeh, mengapresiasi para atlet yang telah meraih prestasi. Ia mengaku belum dapat berbuat banyak karena aturan birokrasi pemerintahan.
Baca juga: One Pride MMA 78, Alan Lolo Bakal Mengenakan Baju Adat
Salah satunya, kata Hammam, karena status seni bela diri atau MMA statusnya belum terdaftar di kepengurusan cabang olahraga mitra Disporabudpar.
Untuk itu, kedepannya ia mengajak PSSC untuk duduk bersama membicarakan hal tersebut.
“Kami belum bisa berbuat banyak karena mekanisme aturan birokrasi pemerintahan. Tapi dalam niat kami yang paling dalam, kami mengapresiasi atlet yang telah mengharumkan nama kota ini,” ucap dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang