Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Bawa Rombongan Jemaat GBKP dan Wisatawan Tenggelam di Tapteng, 3 Orang Tewas

Kompas.com - 30/06/2024, 00:01 WIB
Rahmat Utomo,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com- Kapal pengangkut 38 penumpang rombongan jemaat gereja dan wistawan, tenggelam di perairan Pulau Situngkus dan Pulau Mursala di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Sabtu (29/6/2024) sekitar pukul 11.00 WIB.

Kejadian ini mengakibatkan tiga penumpang bernama Fahri Muntas (11) dan Irma Yulita (38) asal Asahan serta Ratna (50) asal Batubara, tewas tenggelam.

Kapal ini diisi 28 penumpang dari rombongan jemaat Permata (pemuda) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Berastagi Kabupaten Tanah Karo yang sedang melakukan retret, lalu masing-masing 3 orang dari Kabupaten Asahan dan Batubara, 2 orang agen travel, serta 2 orang kru kapal.

Baca juga: Pria Asal Bandung Tercebur dan Tenggelam di Danau Unpad Jatinangor

Kapolres Tapanuli Tengah, AKBP Basa Emden Banjarnahor, mengatakan, peristiwa ini bermula ketika pukul 10.30 WIB, kapal bernama Dolpin Lambung 70 berangkat dari Pantai Indah Pandan (PIP), Kecamatan Pandan, Tapteng menuju Pulau Mursala.

Baca juga: Kapal Wisata Angkut 15 Wisatawan Tenggelam di Pulau Padar TN Komodo, 2 Terluka

Kapal tenggelam di perairan Pulau Situngkus dan Pulau Mursala sekitar pukul 10.50 WIB, diduga akibat lampung kapal bocor.

"Kapal mengalami kendala masuk air di lambung kapal, yang diduga diakibatkan adanya kebocoran pada bagian badan kapal yang menyebabkan kapal kemasukan air laut pada bagian lambung kapal akibat hempasan ombak," ujar Basa dalam keterangan tertulis.

Para penumpang mencoba menguras air yang masuk ke dalam kapal. Namun, air yang masuk terlalu banyak sehingga kapal akhirnya karam.

Para penumpang memilih terjun ke laut untuk menyelamatkan diri, tapi pelampung yang tersedia jumlahnya terbatas.

"Berapa saat kemudian ada kapal melintas di sekitar tempat kejadian dan melakukan pertolongan kepada para korban," ujar Basa.

Namun, tiga penumpang tewas tenggelam. Sementara, sejumlah penumpang terluka dan langsung dibawa ke RSUD Pandan.

Untuk nahkoda kapal, Irwansyah (47) dan anak buah kapal Sariadi (30), ditahan dengan dugaan kelalaian. Namun, Basa belum merinci dugaan kelalaian yang dimaksud.

"Diperkirakan kecelakaan terjadi disebabkan adanya faktor kelalaian manusia dan faktor alam," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com