Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Nenek di Deli Serdang Ditemukan Tewas dengan Luka Dileher

Kompas.com, 3 September 2024, 21:33 WIB
Goklas Wisely ,
Reni Susanti

Tim Redaksi


MEDAN, KOMPAS.com - Lidya masih merinding saat menceritakan detik-detik menemukan tetangganya, Nuraidah (78), tewas mengenaskan di dalam rumah di Jalan Pelita, Desa Medan Krio, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Senin (2/9/2024).

Sore itu, usai adzan magrib, Lidya duduk-duduk di depan rumahnya. Tiba-tiba terdengar seorang pria meneriaki namanya. Yakni Razali Am, seorang kakek berusia 83 tahun, yang merupakan suami Nuraidah.

Lidya cukup mengenal keluarga Razali yang sudah 15 tahun menjadi tetangganya. Tak jarang ia merasa risih dengan Razali namun cukup iba dengan Nuraidah. Sesekali bahkan dirinya mengantarkan sayur mayur ke rumah pasangan lansia itu.

Baca juga: Bayi 2 Bulan di Pekalongan Tewas Diduga Dianiaya Ayah, Ada Bekas Luka di Leher hingga Punggung

Di hari itu, dia melihat Razali berada di teras rumah dengan bertelanjang dada, mengenakan sarung.

Sebetulnya, ia enggan menanggapi panggilan Razali yang akrap disapanya atok. Tapi karena tahu Razali sulit berdiri, ia menghampiri.

“Saya dipanggil untuk menghidupkan lampu terasnya. Setelah itu, kayak ada panggilan dari hati saya, kok tidak ada suara nenek. Biasanya kalau dia ngaji ada suara, ini kok tidak ada,” kata Lidya saat dijumpai di rumahnya, Selasa (3/9/2024).

Baca juga: Mayat Wanita Ditemukan di Kamar Mandi Hotel, Ada Bekas Luka di Leher

Merasa gelisah, ia mempertanyakan keberadaan Nuraidah. Namun Razali hanya diam seribu bahasa layaknya seseorang yang sedang menyembunyikan sesuatu. Lidya pun mengungkit apakah pasangan lansia ini bertengkar lagi.

“Saya bilang, atok begaduh lagi, nenek pergi? Terus dijawab, atok tak ada begaduh, tapi nenekmu bunuh diri di dalam, katanya,” ungkap Lidya.

Lidya awalnya tak percaya atas pernyataan Rizali. Dia kembali bertanya namun Rizali kembali bungkam.

Tak lama, Lidya melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah. Sontak ia berkejut menemukan Nuraidah tewas di atas kasur.

“Itu aku langsung lari menjerit-jerit ke luar dan bilang ke warga, nenek bunuh diri. Saya sudah menangis dan merinding. Leher nenek itu digorok dan ada pisau di tangan kanannya,” ungkap Lidya.

Ia sempat mengalihkan pandangan untuk memerhatikan Rizali secara detail. Dilihatnya, ada bercak darah di bagian wajah dan sarung yang dikenakan Razali. Tak berapa lama, kepolisian tiba di lokasi dan melakukan evakuasi.

Lidya masih tak menyangka Nuraidah tewas. Di hari kejadian, sekitar pukul 14.30 WIB, masih diingatnya pembicaraan dengan korban yang kala itu mengantar sayur ke arah belakang rumahnya.

“Itu sebelum hujan, masih jumpa aku sama nenek. Dia bilang mau ngantar sayur ke belakang. Sempat pun ku bilang sesekali kasih ke aku juga lah sayurnya, Nek,” ucap dia.

Nuraidah tinggal di rumah itu bersama suami dan cucunya berinisial R. Namun saat kejadian, R masih bekerja di Kota Medan. Sedangkan anak dari pasangan lansia itu telah merantau ke Malaysia untuk bekerja.

Halaman:


Terkini Lainnya
Soal Anggaran Pemulihan Bencana, Bobby Nasution: Akan Ada Perubahan di RAPBD 2026 Sumut
Soal Anggaran Pemulihan Bencana, Bobby Nasution: Akan Ada Perubahan di RAPBD 2026 Sumut
Medan
Kasus Dugaan Anak Bunuh Ibu di Medan: Polisi Gelar Pra-Rekonstruksi Selama 6 Jam
Kasus Dugaan Anak Bunuh Ibu di Medan: Polisi Gelar Pra-Rekonstruksi Selama 6 Jam
Medan
Dampingi Prabowo ke Lokasi Banjir Langkat, Bobby: Warga Keluhkan Air Bersih dan Tanggul Jebol
Dampingi Prabowo ke Lokasi Banjir Langkat, Bobby: Warga Keluhkan Air Bersih dan Tanggul Jebol
Medan
BPBD Update Banjir-Longsor di Sumut: 355 Meninggal, 84 Hilang, dan 30.266 Mengungsi
BPBD Update Banjir-Longsor di Sumut: 355 Meninggal, 84 Hilang, dan 30.266 Mengungsi
Medan
Mayjen Rio Berpesan untuk Gubsu Bobby Nasution: Izin Tambang Perlu Dievaluasi
Mayjen Rio Berpesan untuk Gubsu Bobby Nasution: Izin Tambang Perlu Dievaluasi
Medan
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
Medan
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau