MEDAN, KOMPAS.com - Pj Gubernur Sumatera Utara Agus Fantoni mengungkapkan alasan akses jalan menuju pintu belakang venue bola voli indoor PON XXI di Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang, belum rampung.
Sebelumnya, akses jalan dari venue martial arts Arena menuju venue voli ini ramai karena masih berkubang sehingga sulit dilalui atlet, pelatih, serta warga.
Fantoni menyampaikan, anggaran untuk jalan itu baru cair di Juli 2024.
“Yang cair bulan Juli itu untuk jalan yang voli kemarin. Jadi jalan voli itu baru dikerjakan Juli dan harusnya berakhir Desember,” kata Fantoni saat diwawancarai di Stadion Utama Sumut di Desa Sena, Jumat (13/9/2024).
“(Alasan terlambat) karena belum dianggarkan sebelumnya. Tadinya hanya jalan di depan saja. Tetapi (bagian) belakang ternyata perlu jalan (juga),” sambungnya.
Baca juga: Kala Venue Voli PON Dipuji Menpora Terbaik di Indonesia tapi Dikritik Atlet Berdebu
Baca juga: Nagita Slavina, Ikon PON XX Papua, dan Mengenal Apa Itu Cultural Appropriation...
Fantoni mengatakan, setelah mendapatkan aduan soal akses jalan itu, pihaknya bergerak untuk segera menyiapkannya.
Kini imbuhnya, pembangunan jalan menuju pintu belakang venue voli itu sudah pesat.
Di sisi lain, Fantoni turut menanggapi soal adanya ladang jagung warga di sekitar venue.
Dia menyebutkan nanti akan dicek terlebih dahulu, apakah ladang itu milik warga atau sudah masuk dalam kawasan Sport Center Sumut.
“Jadi lahan kita ini luas sekali. Lahan sport center ini ada sekitar 300 hektar dan ada juga yang punya masyarakat, ujarnya.
“Nah, nanti akan kita cek itu. Jangan-jangan yang jagung itu punya masyarakat jadi tidak boleh dibabat ya,” tutupnya.
Baca juga: Melihat Venue Voli Indoor PON XXI, Dikritik lalu Diklaim Terbaik Kedua di Indonesia
Sebelumnya diberitakan, akses jalan menuju bagian belakang venue voli masih belum selesai. Namun, kondisi jalan yang sebelumnya becek dan berlubang kini sudah membaik.
Sebagian jalan sudah dalam proses pengaspalan, sedangkan jalan menuju pintu belakang venue masih berupa tanah yang sedang dipadatkan.
Di bagian kiri dan kanan jalan, masih tampak genangan air dan ladang jagung milik warga.
Di sisi lain, akses jalan dari Stadion Utama Sumut menuju venue voli juga belum selesai. Tampak jalannya belum diaspal melainkan berbahan tanah yang diselingi batu kerikil.
Di dalam venue, terdapat tiga lapangan, yaitu lapangan utama dan dua lapangan latihan.
Salah satu lapangan latihan masih belum dilengkapi net. Bangku penonton di lapangan utama juga belum terpasang seluruhnya sehingga sebagian penonton duduk di lantai semen.
Baca juga: Viral, Video Keributan di Warung Coto Makasar, Diduga Dipicu Candaan Kunci Pintu Toilet
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang