Yance yakin Whisnu adalah sosok pemimpin yang elegan dan patriotik, sehingga akan menegur PJU bintang satu yang dimaksud untuk tidak terlibat dalam dukungan terhadap calon tertentu di Pilkada.
"(Kami yakin) dia tidak mau ada aparat penegak hukum yang namanya polisi coba-coba ikut cawe-cawe dalam proses Pilkada ini," ujarnya.
Namun, Yance tidak merinci nama polisi berbintang satu tersebut, begitu pula bentuk keterlibatan yang dimaksud.
"Saya ingin menjelaskan soal PJU bintang satu yang sudah cawe-cawe. Saya pikir masyarakat Sumatera Utara hampir melek semua, dan saya yakin kalian wartawan juga sudah tahu. Cuma, sejauh mana langkah dan kegiatan, semua orang sudah mengetahui," ujarnya.
Baca juga: Diduga Menista Agama, Seorang Selebgram Dipanggil Polda Sumut
Yance menambahkan bahwa rezim pemerintahan telah berganti dari Joko Widodo ke Prabowo Subianto. Ia menduga PJU tersebut terlibat karena ingin naik pangkat menjadi bintang dua.
"Mungkin saja dia ingin menjadi bintang dua, tetapi tidak mungkin dengan cara-cara ini. Bagaimana dia bisa menjadi bintang dua jika mencederai hal-hal yang sebenarnya tidak perlu dilakukan?" ujarnya.
"Berlaku saja secara baik dan fair. Tidak perlu menjadi peliharaan seseorang. Dia punya integritas, kami percaya akan hal itu," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang