Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serang Bobby Saat Debat, Wakil Edy: Katanya Perencanaan Baik, Lampu Pocong Gimana?

Kompas.com, 13 November 2024, 22:32 WIB
Rahmat Utomo,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Debat Pilgub Sumut antara pasangan calon gubernur Bobby Nasution-Surya dan Edy Rahmayadi-Hasan Basri berlangsung panas di Tiara Convention Center, Medan, Rabu (13/11/2024).

Saat debat, Wakil Edy, yakni Hasan Basri, menyinggung proyek lampu pocong yang gagal di masa Bobby menjadi Wali Kota Medan.

Baca juga: Debat Memanas, Edy Rahmayadi Tuding Bobby Langsung Temui Menteri, Abaikan Gubernur

Diketahui, lampu pocong merupakan pengerjaan proyek 1.700 lampu jalan senilai Rp 25,7 miliar di Kota Medan.

Baca juga: Balas Sindiran, Bobby Ingatkan Edy Pernah Minta Tolong agar Bisa Bertemu Menteri

Proyek ini gagal karena proses pengerjaan hingga pembelian material lampu yang tidak sesuai ketentuan.

Para kontraktor pun diminta mengembalikan uang proyek tersebut.

Perdebatan soal lampu pocong ini bermula saat moderator memberikan kesempatan kepada para calon wakil gubernur untuk menjawab pertanyaan acak yang telah dibuat panelis.

Mulanya, moderator menanyakan kepada wakil Bobby, yakni Surya, mengenai apa langkah yang akan dilakukannya untuk memberantas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Surya lalu menjawab bahwa dia dan Bobby memiliki program yang berkomitmen memberantas KKN, menghilangkan praktik suap, gratifikasi, hingga jual beli jabatan.

Dia kemudian mengatakan, bila memenangkan Pilkada Sumut, dia dan Bobby akan menciptakan pemerintahan berbasis elektronik.

"Itu terus harus ditingkatkan, seperti pengadaan barang dan jasa e-katalog, informasi keuangan, dan penguatan ide-ide, penguatan pelaku anti KKN, dan pendapatan dari lembaga aparatur pemerintah seperti pengadaan barang dan jasa," katanya.

Menanggapi pernyataan Surya, Hasan kemudian menyinggung persoalan lampu pocong yang terjadi saat Bobby menjadi Walikota Medan.

"Pak Surya, tolong dengarkan baik-baik. Pak Surya mengatakan berkaitan KKN, pertanyaan saya bagaimana ujung ceritanya lampu pocong di Medan itu bagaimana? Tadi Pak Bobby mengatakan pembangunan (harus) pakai rencana yang baik, setuju. Pembangunan harus dengan pelaksanaan yang baik, setuju," ujar Hasan.

"Pertanyaan saya, apakah pelaksanaan program lampu pocong itu dilaksanakan dengan perencanaan yang baik? Tidak," tambah Hasan.

Hasan lalu mengatakan terkait KKN, selama menjabat lima tahun sebagai gubernur Sumut, tidak ada satu pun lembaga penegak hukum yang pernah memanggil Edy.

"Ini bukti konkret apa yang dikatakan pak Edy berjalan dan dirasakan masyarakat," kata Hasan.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau