Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diterkam Harimau Saat Memancing, Pemuda di Riau Selamat Usai Ditolong Warga

Kompas.com, 29 November 2024, 06:27 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Panji (23), seorang pemancing asal Dusun Mekar Sari, Kampung Sungai Tengah, Sabak Auh, Siak Riau, luka parah usai diterkam harimau Sumatera atau Panthera tigris sumatrae, Rabu (27/11/2024).

Korban saat itu memancing di parit kanal Jalan Datuk Limapuluh sekitar pukul 22.30 WIB. Akibatnya, korban mengalami luka gigitan dan cakaran di kepala, bahu, serta lutut kini dirawat di Puskesmas Sungai Apit. 

Baca juga: Tinjau Langsung TPS di Siak, Pj Gubernur Riau Pastikan Pilkada Aman

“Info sementara, korban ini diterkam saat memancing di sungai, namun kronologi lengkapnya masih kita telusuri, supaya informasi tidak simpang siur,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Siak, Heriyanto, dilansir dari Tribunnews.com

Baca juga: Harimau Sumatera Ditemukan Mati Terjerat Jebakan Babi di Mandailing Natal

Kronologi

Kejadian bermula saat Panji bersama delapan temannya berangkat memancing menggunakan sepeda motor pada Rabu sore sekitar pukul 16.00 WIB. 

Mereka menuju lokasi di Kampung Sungai Rawa untuk mencari ikan dengan berpindah-pindah tempat.

Baca juga: Membongkar Fakta Kasus Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang, Tuai Kecaman dan Janji Polda

Setelah beberapa jam, sekitar pukul 21.00 WIB, mereka tiba di parit kanal Jalan Datuk Limapuluh. Saat sedang memancing, seekor Harimau Sumatera tiba-tiba menerkam Panji dari belakang.

Korban lalu berteriak meminta pertolongan. Rekan-rekan Panji segera datang membantu dan berusaha mengusir harimau tersebut. Kehadiran banyak orang membuat harimau meninggalkan lokasi.

Luka serius

Setelah harimau pergi, rekan-rekan Panji segera membawanya ke pusat kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama. 

Sekitar pukul 23.30 WIB, Panji dirujuk ke Puskesmas Sungai Apit untuk perawatan medis lebih lanjut.

Heriyanto menjelaskan, korban berhasil diselamatkan, tetapi menderita luka serius akibat gigitan dan cakaran. Hingga saat ini, pihaknya bersama BBKSDA Riau terus menyelidiki kronologi lengkap kejadian tersebut.

Heriyanto mengimbau warga di sekitar Kampung Sungai Rawa untuk tidak panik, tetapi tetap waspada. 

Ia meminta masyarakat untuk sementara tidak pergi memancing atau bekerja di sekitar lokasi kejadian hingga harimau berhasil dilacak dan dievakuasi.

“Jangan keluar atau bekerja di wilayah hutan terlebih dahulu karena tim dan BBKSDA masih melacak keberadaan Harimau Sumatera,” kata Heriyanto.

Konflik harimau-manusia di Siak

Kejadian ini menambah daftar konflik antara Harimau Sumatera dan manusia di wilayah Riau. Sebelumnya, beberapa kasus serupa terjadi akibat gangguan habitat yang memaksa hewan buas ini mendekati pemukiman penduduk.

Pihak berwenang mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan meminimalkan aktivitas yang dapat mengganggu satwa liar di wilayah konservasi.

BBKSDA Riau juga terus melakukan patroli dan upaya penanganan untuk mengurangi potensi konflik serupa di masa mendatang.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Kronologis Harimau Sumatera Terkam Pemancing di Siak Riau, Korban Alami Luka di Kepala Hingga Bahu

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Medan
Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah, 3 Puskesmas, 1 Pustu Rusak dan Tak Bisa Beroperasi
Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah, 3 Puskesmas, 1 Pustu Rusak dan Tak Bisa Beroperasi
Medan
Cerita Pilot Helikopter saat Antar Bantuan ke Korban Banjir Sumut: Selalu Ingin Menangis
Cerita Pilot Helikopter saat Antar Bantuan ke Korban Banjir Sumut: Selalu Ingin Menangis
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau