Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP Medan Dilempari Batu oleh PKL, Bobby: Kita Tindak Lanjuti ke Polisi

Kompas.com, 24 Januari 2025, 17:09 WIB
Rahmat Utomo,
Krisiandi

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Seorang anggota Satpol PP dilempari batu oleh pedagang kaki lima (PKL) usai melakukan sosialisasi di sekitar Taman Cadika di Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Kamis (23/1/2025).

Terkait kejadian ini, Walikota Medan Bobby Nasution mengaku belum mendapatkan informasi.

Namun, kata dia, bila benar insiden itu terjadi, ia akan melaporkan ke polisi.

Baca juga: Momen Satpol PP Berusaha Lindungi Mbak Ita Saat Ditanya Wartawan soal Mangkir Pemeriksaan KPK

"Saya belum dapat ininya (informasi tersebut), tapi kalau sudah masuk ke tindak kriminal akan kita tindak lanjuti ke kepolisian," ujar Bobby saat ditanya wartawan di DPRD Sumut, Jumat (24/1/2025).

Bobby juga menjelaskan bahwa tindakan Satpol PP menyosialisasikan agar PKL tidak berjualan di sekitar Taman Cadika merupakan bagian dari penegakan aturan.

Menurutnya, tidak elok bila PKL tersebut tidak terima dan menyerang anggota Satpol PP.

"Ya pasti Satpol PP kan menegakkan Perda, kan PKL memang sudah ada tempat yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan. Secara sosialisasi sudah diterapkan (agar tidak jualan di sana)," ujar Bobby.

"Tapi kalau misalnya pedagangnya merespons seperti itu (melempari batu), itu sudah masuk ke tindakan kriminal. Ya kita akan tindak lanjuti ke kepolisian," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, dua orang PKL yang berboncengan sepeda motor melempari anggota Satpol PP yang berada di mobil, viral di media sosial.

Baca juga: Warga Medan Bisa Nikah Gratis di Sini, Baju Pengantin dan Fotografer Disediakan!

Satpol PP dilempari

Dilihat dari video yang viral di media sosial, pelaku penyerangan tidak hanya melakukan pelemparan saja, mereka juga terlihat berkelahi dengan anggota Satpol PP di jalan.

Kepala Satpol PP Kota Medan, Rakhmat Harahap, mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada Kamis (23/1/2025) sore.

Kala itu, sejumlah personel Satpol PP mengimbau para pedagang kaki lima agar tidak berjualan lagi di pinggir Taman Jalan Taman Cadika Medan.

"Pedagang itu sudah beberapa kali kami surati agar tidak berjualan di situ. Kan Taman Cadika yang sudah dibangun cantik-cantik jadi terlihat kurang elok. Itu fasilitas umum," ujar Rakhmat kepada Kompas.com melalui saluran telepon pada Jumat (24/1/2025).

"Namun, kata semalam itu kami bukan mau menertibkan ya, masih sosialisasi," katanya.

Dia menjelaskan bahwa saat itu sempat terjadi percekcokan dengan para pedagang.

Baca juga: Viral Video Pedagang Serang dan Lempar Batu ke Personel Satpol PP di Medan

Tak lama, personel Satpol PP meninggalkan lokasi.

Namun, ada dua pedagang yang mengendarai sepeda motor merasa tidak senang dan mengejar mereka.

"Itulah yang seperti di video viral, ada dua yang mengejar mobil personel. Lalu, mereka melempar batu. Informasinya satu personel terluka di bagian perut. Ini kami masih bincangkan apakah akan membuat laporan ke Polsek atau tidak," ucap Rakhmat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau