Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Nias Tegur Guru SD 078481 yang Tidak Mengajar Sebulan akibat Kendala Akses

Kompas.com, 24 Januari 2025, 20:34 WIB
Rahmat Utomo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

NIAS, KOMPAS.com – Bupati Nias Yaatulo Gulo mengaku memberikan teguran kepada lima guru SD Negeri 078481 Laowo Hilimbaruzo, Kecamatan Idanogawo, Kabupaten Nias, Sumatera Utara menyusul viralnya video yang menunjukkan kondisi sekolah tanpa kehadiran guru selama sebulan.

"Sudah-sudah kena teguran, semua mereka," ujar Yaatulo saat dihubungi melalui telepon, Jumat (24/1/2025).

Meski tidak merinci bentuk tegurannya, Yaatulo menjelaskan bahwa pada hari perekaman video tersebut, para guru tidak hadir di sekolah karena terjebak hujan di perjalanan.

Baca juga: 5 Fakta Guru SD di Nias Tak Mengajar Sebulan, dari Desa Terisolasi hingga Tak Ada Listrik

Para guru diketahui harus menempuh perjalanan sejauh 8,5 km dengan berjalan kaki melewati 13 aliran sungai untuk mencapai sekolah.

"Pada tanggal diambil video, (para guru) nggak ada. Mereka tertahan di bawah, dekat sungai di seberang sungai karena hujan," ujarnya.

Kendala akses jalan dan solusi jangka pendek

Yaatulo mengungkapkan, sebelumnya ada empat guru tidak tetap (GTT) dari warga sekitar yang mengajar di sekolah tersebut.

Namun, sejak awal tahun 2025, mereka tidak lagi mengajar karena hanya memiliki kualifikasi lulusan SMA. Akibatnya, lima guru tetap yang tinggal jauh dari lokasi sekolah harus menempuh perjalanan panjang, yang sering terganggu oleh hujan deras dan banjir.

Sebagai solusi jangka pendek, Dinas Pendidikan Nias telah menyewa rumah bagi para guru di dekat sekolah. "Para guru sudah stay di sana sekarang, sudah disewakan rumah di lokasi, dan sekali seminggu mereka baru pulang," ungkap Yaatulo.

Adapun untuk solusi jangka panjang, Pemerintah Kabupaten Nias akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat guna membangun akses jalan yang lebih layak menuju SD tersebut.

Baca juga: Guru di Nias Tak Mengajar Sebulan karena Akses Jalan, DPRD: Kelalaian Bupati

Bantahan atas video viral

Yaatulo membantah narasi dalam video viral yang menyebut para guru tidak mengajar selama sebulan penuh. Berdasarkan pemeriksaan, ia menyebut kegiatan belajar mengajar baru dimulai pada 6 Januari 2025, setelah libur akhir tahun, sementara video diambil pada 14 Januari 2025.

"Hasil pemeriksaan kami, sebenarnya nggak sebulan (tidak mengajar). Kalau sebulan itu kan sekolahnya baru mulai tanggal 6 Januari. Kalau hitungannya sebulan itu kan berarti sebelumnya libur," jelasnya.

Ia juga memastikan proses belajar mengajar sudah kembali normal sejak Jumat (17/1/2025), setelah para guru mulai tinggal di dekat sekolah.

Baca juga: Bantah Guru SD di Nias Tak Mengajar Sebulan, Bupati: Siswa Baru Masuk 6 Januari

Kondisi SD di daerah terpencil

Kepala Dinas Pendidikan Nias, Kharisman Halawa, menambahkan bahwa akses jalan menjadi kendala utama bagi para guru. SD Negeri 078481 terletak di Dusun III, Desa Laowo Hilimbaruzo, yang merupakan wilayah terisolasi. Para guru harus berjalan kaki melewati medan berbatu, menyeberangi Sungai Na'ai sebanyak 13 kali, dengan waktu tempuh sekitar dua jam.

Alternatif lain adalah melalui Desa Soromaasi di Kecamatan Ulugawo, namun medan yang berbukit dan terjal membuat perjalanan tetap sulit.

"Jika curah hujan tinggi, para guru sering tertahan di jalan karena sungai banjir," ujar Kharisman.

Baca juga: Duduk Perkara Guru SD di Nias Tidak Mengajar Sebulan, Disdik: Sekolahnya Terisolir

SD Negeri 078481 memiliki 62 siswa yang semuanya merupakan warga Dusun III. Untuk memastikan keberlanjutan pendidikan, solusi akses jalan kini menjadi perhatian utama Pemerintah Kabupaten Nias.

Sebelumnya, video yang menunjukkan seorang siswa merekam kondisi kelas yang kosong tanpa guru telah menjadi perhatian publik di media sosial. Video itu juga memperlihatkan ruangan yang berantakan dan beberapa siswa yang menyebutkan guru hanya datang untuk memukul lonceng sebelum pulang.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau