Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru di Nias Tak Mengajar Sebulan karena Akses Jalan, DPRD: Kelalaian Bupati

Kompas.com, 20 Januari 2025, 21:27 WIB
Rahmat Utomo,
Krisiandi

Tim Redaksi

MEDAN,KOMPAS.com - Anggota DPRD Sumatera Utara, Berkat Kurniawan Laoly, menyoroti viral nya ketidakhadiran seluruh guru di SDN 078489 di Kabupaten Nias.

Menurutnya, insiden ini terjadi karena kelalaian Bupati Nias Yaatulo Gulo.

"Apa yang sudah viral ini, tidak lepas kondisinya dari kelalaian perhatian dari pemerintah daerah atau bupati, Kabupaten Nias. Kenapa saya sampaikan begini? Karena sekolah dasar ini kan di bawah wilayah atau di bawah pembinaan dari Bupati, SD dan SMP," ujar Berkat saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler, Senin (20/1/2025) malam

Menurut Berkat, lokasi sekolah berada di desa terpencil, yang menyulitkan guru untuk pergi mengajar.

Semestinya, kata dia Bupati memperhatikan akses jalan menuju ke desa tersebut. Jika infrastruktur baik, tentu peristiwa seperti ini tidak akan terjadi.

Baca juga: 5 Fakta Guru SD di Nias Tak Mengajar Sebulan, dari Desa Terisolasi hingga Tak Ada Listrik

"Seharusnya kejadian ini tidak se-viral ini seandainya, Bupati Nias itu turun ke lapangan, tidak hanya duduk di kantor untuk memantau situasi yang terjadi di Kabupaten Nias," ujar Anggota DPRD, Daerah Pemilihan Nias ini.

Berkat juga mengatakan, sebenarnya persoalan seperti ini sudah lama terjadi di Nias, problemnya bukan hanya di SD 070489 saja.

"Ini bukan persoalan baru, bukan rahasia umum beberapa sekolah di Nias ada yang tidak aktif, dengan alasan infrastruktur menuju ke lokasi sekolah tidak baik. Lokasi lain ada di beberapa daerah," ujarnya

"Saya pikir kalau pemerintah daerah benar-benar perhatian dengan kondisi ini, seharusnya kasus ini tidak perlu terjadi," tandasnya.

Dia berharap insiden ini menjadi teguran bagi Pemkab Nias dan segera serius mengatasinya, tidak terus bersembunyi di balik alasan tidak memiliki anggaran dalam mengatasi persoalan.

"Selalu pasti alasan (Pemkab) kita tidak punya dana, kita tidak punya anggaran Itu selalu pasti jawaban-jawaban klasik, yang menurut saya itu tidak masuk akal, keseriusan ini perlu ditingkatkan," ujarnya.

Sekolah tanpa guru di Nias viral

Sebelumnya peristiwa ini menjadi perhatian publik, setelah viral di media sosial. Cerita berawal saat seorang siswa SD merekam keliling sekolahnya. Dia lalu memvideokan kondisi kelas yang sama sekali tidak ada gurunya.

Hanya ada beberapa siswa dengan kondisi kursi dan meja berantakan. Kondisi serupa juga terlihat di ruang guru, sama sekali tidak ada guru di sana.

Lalu, perekam video bertanya kepada siswa lain mengenai kondisi sekolah ini belakangan ini. Siswa itu lalu menyebut bahwa gurunya hanya datang memukul lonceng, lalu pergi pulang.

Siswa SD itu mengatakan keadaan ini sudah terjadi sejak sebulan belakangan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Medan
Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah, 3 Puskesmas, 1 Pustu Rusak dan Tak Bisa Beroperasi
Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah, 3 Puskesmas, 1 Pustu Rusak dan Tak Bisa Beroperasi
Medan
Cerita Pilot Helikopter saat Antar Bantuan ke Korban Banjir Sumut: Selalu Ingin Menangis
Cerita Pilot Helikopter saat Antar Bantuan ke Korban Banjir Sumut: Selalu Ingin Menangis
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau