Editor
KOMPAS.com - Penyerangan yang dilakukan oleh oknum prajurit TNI kembali terjadi di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Setelah insiden penyerangan pada November 2024, kali ini, pada Rabu (29/1/2025), puluhan prajurit TNI kembali terlibat dalam penyerangan terhadap warung warga di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang.
Panglima Kodam I Bukit Barisan Letjen Mochammad Hasan saat memeluk keluarga Raden Barus (61) di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang pada Minggu (10/11/2024). Mereka membawa senjata tajam, benda tumpul, dan pistol, menggunakan sepeda motor serta berjalan kaki.
Baca juga: Kronologi Puluhan Prajurit TNI Mengamuk dan Serang Warung Warga Deli Serdang
Tony Seno Aji, warga Dusun IV Desa Selamat, mengatakan penyerangan terjadi setelah para prajurit TNI mencari seorang pemuda bernama Dewa.
"Kita tak tahu masalahnya apa. Tanya saja, langsung dipukul," ungkap Tony, Selasa (12/11/2024)
Baca juga: 25 Prajurit TNI Jadi Tersangka Penyerangan Warga d Deli Serdang
Aksi tersebut memicu emosi pemuda setempat yang mencoba melawan.
Akibatnya, prajurit TNI melarikan diri ke arah asrama, meninggalkan sekitar lima unit sepeda motor.
Penyerangan berlanjut setelah para prajurit Armed berprasangka bahwa dua anggota mereka disekap oleh masyarakat Desa Selamat.
Mereka datang dengan rombongan yang lebih banyak untuk mencari dua prajurit tersebut.
Kepala Desa Selamat, Bahrun, menjelaskan bahwa sebelum penyerangan terjadi, sempat terjadi cekcok antara pemuda setempat dengan prajurit TNI di jalan.
Pada malam harinya, insiden penyerangan pun terjadi.
Baca juga: Kronologi Pemicu Oknum TNI Serang Warung Warga Deli Serdang, Motor-Mobil Dirusak
Dalam insiden tersebut, seorang warga, Raden Barus (61), tewas dengan luka parah, sementara 13 orang lainnya terluka.
Banyak anak sekolah yang trauma dan takut bersekolah setelah kejadian tersebut.
Sementara, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengungkapkan bahwa penyerangan berawal dari cekcok antara kelompok geng motor dan prajurit TNI.