Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balapan Liar Fortuner Vs BMW di Medan, Saksi: "Driver" Ojol Menjerit Kesakitan Ditabrak

Kompas.com, 10 Maret 2025, 17:47 WIB
Irfan Maullana

Editor

MEDAN, KOMPAS.com – Seorang driver ojek online (ojol) mengalami luka serius dan menjerit kesakitan setelah tertabrak mobil mewah yang diduga sedang balapan di Jalan Jamin Ginting, Kota Medan, Minggu (9/3/2025) dini hari.

Kecelakaan ini juga menyebabkan seorang penumpang ojol meninggal dunia dan satu pengendara motor lainnya terluka.

Saksi mata, Reza, mengatakan insiden terjadi sekitar pukul 00.30 WIB. Saat itu, ia sedang duduk di Indomaret, Simpang Pasar Baru, lalu mendengar suara benturan keras.

"Tiba-tiba terdengar suara dentuman besar. Ternyata itu suara kecelakaan tepat di depan Indomaret," ujar Reza saat diwawancarai di lokasi, Senin (10/3/2025).

Baca juga: Viral Diduga Mobil BMW Balapan dengan Fortuner di Medan, Tabrak 2 Motor, 1 Wanita Tewas

Ia melihat dua mobil mewah, BMW putih berpelat B 2907 KW dan Toyota Fortuner hitam, berhenti di lokasi kejadian. BMW berada di depan Fortuner, sementara warga menduga mobil itu telah menabrak dua pengendara motor.

Reza melihat tiga orang tergeletak di lokasi kejadian. Salah satunya adalah driver ojol yang masih sadar dan terus mengerang kesakitan di dekat mobil BMW. Warga kemudian membawanya ke halaman Indomaret.

"Itu lah driver ojol kami angkat ke halaman Indomaret ini. Teriak lah driver ini kesakitan," katanya.

Korban lainnya, seorang wanita, ditemukan tergeletak dengan darah bercucuran dari kepala di belakang mobil Fortuner. Sementara satu korban lagi berada di kolong Fortuner, sehingga warga harus mengangkat bagian depan mobil untuk menyelamatkannya.

Baca juga: Balapan Fortuner Vs BMW di Medan Berujung Maut, Saksi: Terdengar Dentuman Besar

Sekitar pukul 01.00 WIB, petugas kepolisian tiba di lokasi dan segera mengevakuasi para korban ke rumah sakit. Mobil Fortuner baru dievakuasi sekitar pukul 02.00 WIB.

Kasat Lantas Polrestabes Medan, AKBP I Made Parwita, mengungkapkan bahwa driver ojol yang menjadi korban adalah Putra Simangunsong, sementara penumpangnya, Nur Amalia Nasution (29), meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan di RSUP Adam Malik.

"Untuk kondisi Nur meninggal dunia setelah dirawat di RSUP Adam Malik. Kalau driver ojol terluka," kata Made kepada Kompas.com melalui telepon.

Polisi masih menyelidiki apakah kedua motor korban benar-benar ditabrak oleh BMW yang diduga sedang balapan dengan Fortuner. Saat ini, sejumlah saksi dan rekaman CCTV tengah diperiksa.

"Kita masih mencari mobil BMW yang diduga menabrak ini, karena dia meninggalkan lokasi kejadian," ujarnya.

Video kecelakaan ini sempat viral di media sosial, memperlihatkan puluhan warga mengerumuni mobil BMW yang berada di depan Fortuner. Polisi masih terus mendalami insiden ini.

Penulis: Goklas Wisely

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau