Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Fraksi PDIP dan Demokrat DPRD Medan Baku Hantam di Toilet, Berujung Dipanggil BK

Kompas.com, 22 Maret 2025, 12:37 WIB
Goklas Wisely ,
Krisiandi

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Insiden perkelahian antara dua anggota DPRD Medan, David Roni Sinaga dan Dodi Robert Simangunsong, di toilet kantor DPRD Medan, semakin menarik perhatian publik.

Badan Kehormatan DPRD Medan telah memanggil kedua pihak untuk mengklarifikasi kejadian tersebut.

"Surat panggilan sudah dilayangkan ke dua belah pihak. Senin rencananya mereka memenuhi panggilan itu," ungkap Ketua Badan Kehormatan DPRD Medan, Lailatul Badri, kepada Kompas.com melalui saluran telepon pada Sabtu (22/3/2025).

Baca juga: Perkelahian Anggota DPRD Medan, Dodi Robert Mengaku Dicekik dan Ditendang

Lailatul menegaskan bahwa panggilan tersebut tidak bertujuan untuk menghakimi salah satu pihak, melainkan untuk memahami persoalan yang sebenarnya terjadi di antara keduanya.

"Jadi kami ingin mendengar dulu keterangan dari dua belah pihak ini. Kalau terbukti melanggar kode etik, sudah jelas itu pasti ada sanksi," jelasnya.

Perkelahian antara David dan Dodi terjadi pada Selasa (18/3/2025) siang, setelah keduanya mengikuti rapat dengar pendapat di Komisi III.

Perkelahian versi David

David Roni Sinaga, anggota dewan dari Fraksi PDIP, menceritakan bahwa ia pergi ke toilet untuk buang air kecil ketika Dodi tiba-tiba datang dengan nada keras, seolah ingin mengajak berkonflik.

"Dengan nada keras dia ngomong, 'jangan banyak gaya'," kata David.

Ia kemudian mempertanyakan alasan kemarahan Dodi dan menemukan bahwa Dodi protes karena David sering memanggil nama Dodi.

"Nah, kebetulan staf kami di komisi ada namanya Dodi juga. Jadi sama dengan mamanya. Dia protes karena itu," jelas David.

Ia mengaku bingung mengapa tidak boleh memanggil nama Dodi, dan keributan pun tak terhindarkan.

David mengeklaim bahwa ia didorong hingga pin di bajunya jatuh, dan situasi semakin memanas ketika anggota Dodi berusaha memukulnya.

"Intinya aku enggak tahu apa-apa, tiba-tiba dia datang ke kamar mandi, dengan gaya kayak mau nelan orang lah," ungkapnya.


Baca juga: Anggota DPRD Medan David Roni Ungkap Kronologi Perkelahiannya di Toilet

Menurut Dodi

Di sisi lain, Dodi Robert Simangunsong menjelaskan bahwa saat itu ia hendak menggunakan wastafel di toilet.

Ia meminta David untuk tidak memanggil stafnya dengan nama Dodi, melainkan dengan nama lengkap, Dodi Tambunan, agar tidak membingungkan.

"Itu sudah berkali-kali saya ingatkan. Namaku kan Dodi juga, jadi kalau dia panggil stafnya Dodi, itu seperti menegur aku," kata anggota Fraksi Partai Demokrat ini.

Setelah perdebatan, Dodi dan David terlibat cekcok yang berujung pada perkelahian.

"Sempat dia cekik aku dan didorong. Terus ada satpam pegang aku. Karena gak bisa membela diri, ditendang dia aku," ungkap Dodi.

Baca juga: Anggota DPRD Medan David Roni Adu Jotos di Toilet, Ketua PAC PDI-P Desak Sanksi Tegas

Perkelahian itu segera dilerai oleh pihak keamanan, dan Dodi pergi ke lantai enam untuk menenangkan diri sebelum kembali bekerja di ruang Komisi III.

"Setelah kejadian itu, tidak ada iktikad baik dari dia. Minta maaf pun tak ada," keluh Dodi, yang merupakan anggota dewan dari Fraksi Partai Demokrat.

Insiden ini memunculkan pertanyaan mengenai etika dan profesionalisme di kalangan anggota DPRD Medan, serta dampaknya terhadap citra lembaga legislatif di mata publik.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau