Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap Pemuda Dibacok dan Ditembak di Deli Serdang Dipicu Perselisihan Narkoba

Kompas.com, 10 Mei 2025, 14:37 WIB
Goklas Wisely ,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Polisi mengungkap bentrokan dua kelompok pemuda di Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, dipicu persoalan narkoba.

Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (26/4/2025) itu mengakibatkan dua orang terluka. Muhammad Salman mengalami luka bacok di tangan kanan, sementara Idris menderita luka tembak dan sayatan.

Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan, keduanya berasal dari kelompok yang berbeda dan bukan korban begal seperti yang sempat ramai di media sosial.

"Jadi positif mereka bukan korban begal tapi tawuran atau bentrok antara kelompok," kata Gidion saat diwawancarai di Polrestabes Medan, Sabtu (10/5/2025).

Baca juga: Polisi Didesak Transparan soal Remaja Tewas Ditembak Kapolres Belawan

"Hasil penyelidikan, lokasi tawuran itu basis narkoba. Dugaan kami, pemicu tawuran masalah narkoba," sambungnya.

Gidion menyebut, tiga hari setelah bentrokan atau tepatnya pada 29 April 2025, pihaknya menggelar operasi Gerebek Kampung Narkoba (GKN) di Jalan M Yusuf, Desa Percut. Dalam operasi tersebut, polisi menangkap tiga orang.

"Ketiganya berinisial H, YS, dan MJJ dengan batang bukti 1,3 kg sabu," sebutnya.

Ia menjelaskan, H berperan sebagai pengedar yang memperoleh sabu dari MJJ. Sementara MJJ mendapat barang tersebut dari seorang pria berinisial J yang saat ini masih dalam pengejaran.

"Sementara YS sebagai perantara antara H dan MJJ. Nah, H ini mendapatkan 10 persen dari hasil penjualan sabu," ucap Gidion.

Baca juga: Ancam Tembak Kepala Korban, Pelaku Begal di Sumbawa Dibekuk Polisi

Ketiga tersangka kini menjalani proses hukum di Satuan Narkoba Polrestabes Medan. Di samping itu, polisi juga tengah menangani kasus bentrokan yang melibatkan Salman dan Idris secara profesional.

Sebelumnya, video yang menunjukkan Muhammad Salman tergeletak di rumah sakit sempat viral di media sosial. Dalam video tersebut, lengan kanan Salman diperban dan narasi menyebut ia menjadi korban begal di Desa Percut pada Sabtu (26/4/2025) dini hari.

"Tangan kanannya nyaris putus," demikian keterangan dalam unggahan tersebut.

Kapolsek Tembung Kompol Jhonson Sitompul menegaskan, Salman bukan korban begal, melainkan korban bentrokan antarkelompok.

"Sejauh ini keterangan yang kami dapatkan, Salman dibacok oleh seseorang inisial A," kata Jhonson kepada Kompas.com melalui saluran telepon.

Menurutnya, usai Salman dibacok, rekan-rekannya diduga mendatangi rumah A untuk membalas. Namun di lokasi, mereka hanya bertemu kelompok A dan terjadi penyerangan.

"Idris ini mendapati dua luka tembak senapan dan sayatan di jari tangan kanan. Untuk Idris dirawat di RS Haji," sebutnya.

"Jadi untuk sementara diketahui, peristiwa ini terjadi karena adanya perselisihan antara dua kelompok," tambah Jhonson.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Medan
Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah, 3 Puskesmas, 1 Pustu Rusak dan Tak Bisa Beroperasi
Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah, 3 Puskesmas, 1 Pustu Rusak dan Tak Bisa Beroperasi
Medan
Cerita Pilot Helikopter saat Antar Bantuan ke Korban Banjir Sumut: Selalu Ingin Menangis
Cerita Pilot Helikopter saat Antar Bantuan ke Korban Banjir Sumut: Selalu Ingin Menangis
Medan
Dilanda Hujan Deras, Upaya Cari Korban Longsor Sibolga lewat Anjing Pelacak Terhenti
Dilanda Hujan Deras, Upaya Cari Korban Longsor Sibolga lewat Anjing Pelacak Terhenti
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau