Kepala sekolah memanggil salah satu terduga pelaku berinisial DR.
"Saya mintalah dipertemukan dengan DR. Rupanya anak ini yang paling fatal memukul anak saya. Memukul bagian perut anak saya. Jadi anak ku ini mengaku ditendang perutnya oleh pelaku dengan lututnya. Tapi pelaku hanya mengaku menumbuk anak ku dari belakang. DR bilang pelaku lain yang mukul perut korban berinisial HM," kata Gimson.
Gimson kemudian menemui orangtua HM dan menjelaskan kejadian tersebut.
Namun, orangtua HM tidak terima karena ada pelaku lainnya.
Sementara itu, kondisi KB semakin memburuk dengan sakit perut dan demam yang terus meningkat.
"Pada hari Minggu (25/5/2025), saya tak tenang lagi, saya bawa ke rumah sakit. Tapi dokter spesialis tidak masuk karena libur. Yang ada cuma dokter umum. Kemudian anak saya muntah mengeluarkan lendir bercampur darah," sebutnya.
Baca juga: Kronologi Terungkapnya Siswa SD Tewas Diduga Dipukuli 5 Kakak Kelas
Setelah dirujuk ke RSUD Pematang Reba, KB mendapatkan perawatan medis, namun kondisinya tidak kunjung membaik.
"Anak saya ditangani dan diberi suntik dan dikasih oksigen. Di ulu hatinya itu sudah bengkak. Sesak napas dia. Dalam perjalanan ke rumah sakit itu dia sudah kejang-kejang. Ngeri kondisinya," kata Gimson.
Sekitar pukul 02.10 WIB, KB dinyatakan meninggal dunia. Gimson dan keluarga tidak terima dengan kejadian ini dan melaporkan kasus tersebut ke Polsek Seberida.
Polisi pun melakukan penyelidikan dan otopsi jenazah untuk mengetahui penyebab pasti kematian.
Kapolres Inhu, AKBP Fahrian Saleh Siregar, mengungkapkan bahwa penyelidikan masih berlangsung dan hasil otopsi sedang ditunggu.
"Kami masih menunggu hasil otopsi, biar tahu pasti apa penyebab korban meninggal dunia," ujar Fahrian.
Ditemukan beberapa tanda kekerasan di tubuh korban, dan lima orang terduga pelaku telah diidentifikasi, yaitu HM (12), RK (13), MJ (11), DR (11), dan NN (13).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang