MEDAN, KOMPAS.com - Pengadilan Militer 1-02 Medan menggelar sidang pledoi dari dua prajurit Kodim 0204 Deli Serdang yang terlibat kasus penembakan yang membuat pelajar inisial MAF (13) meninggal dunia.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, kedua terdakwa Serka Darmen Hutabarat dan Serda Hendra Fransisco Manalu hadir di ruang sidang Sisingamangaraja XII, Kamis (17/7/2025).
Penasihat hukum terdakwa, Sertu Aditya Yusniadi, menyampaikan, kedua terdakwa telah menyesal dan berjanji tidak mengulanginya lagi.
Oleh karena itu, ia memohon agar kedua terdakwa diberikan kesempatan untuk dapat mengabdi lebih baik lagi ke satuannya ke depan.
Baca juga: Prajurit TNI Tembak Mati Pelajar di Sergai Dituntut 18 Bulan Penjara, Keluarga: Tidak Adil!
Aditya pun membacakan beberapa poin yang dapat dijadikan pertimbangan. Mulai dari terdakwa berterus terang di pengadilan, menjadi tulang punggung keluarga, tidak pernah dihukum sebelumnya, dan lainnya.
Aditya memohon agar majelis hakim menerima nota pembelaan tersebut secara keseluruhan, memberikan hukuman seringan-ringannya dan memulihkan hak serta martabat terdakwa.
Menanggapi hal itu, Ketua Majelis Hakim, Letkol Djunaedi Iskandar memberikan kesempatan kepada kedua terdakwa untuk berbicara secara langsung keinginannya.
Serka Darmen pun berdiri. Dengan meneteskan air mata, ia mengakui dirinya bersalah dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
"Kasihan istri dan anak saya yang mulia. Karena saya tulang punggung keluarga yang mulia. Mohon izin yang mulia, mohon izin Pak Oditur, kiranya memberikan hukuman yang ringan kepada saya," ucap Serka Darmen diiringi isak tangis.
Selanjutnya, Serda Hendra turut menyampaikan permohonan untuk keringanan hukuman. Sebab dirinya sedang membutuhkan biaya untuk istrinya yang sedang sakit.
"Saya ini sangat membutuhkan biaya untuk istri saya yang sedang sakit tumor otak. Dan saya sampai sekarang tidak menerima gaji," ujar Serda Hendra.
Hendra pun hendak menyampaikan permintaan maaf dan tali asih kepada orangtua korban. Namun karena orangtua korban tak ada, hakim menganjurkan agar hal itu dilakukan di lain waktu.
Sebelumnya diberitakan, Pengadilan Militer I-02 Medan telah menggelar tuntutan terhadap Serka Darmen dan Serda Hendra pada Senin (14/7/2025).
Mayor Tecki selaku oditur menyatakan perbuatan para terdakwa dengan kelaliannya menyebabkan orang lain mati.
"Terdakwa Darmen Hutabarat dipidana penjara 18 bulan dan Hendra Manalu dipidana penjara 1 tahun," kata Tecki.