Editor
KOMPAS.com - Kapolda Sumatera Utara Irjen Whisnu Hermawan Februanto siap mundur dari jabatannya jika diperintahkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Pernyataan itu disampaikan Whisnu saat diminta mundur oleh mahasiswa yang berunjuk rasa di depan pintu masuk Mapolda Sumut, Senin (1/9/2025).
Awalnya, mahasiswa membawa spanduk bertuliskan tuntutan dan melakukan orasi.
Baca juga: Wartawan Diduga Dipukuli Polisi Saat Liput Demo Mahasiswa, Kapolda Sumut Minta Maaf
Mereka juga melemparkan bunga ke personel polisi yang berjaga di balik gerbang besi.
Whisnu keluar dari dalam mapolda untuk menemui mahasiswa. Ia langsung duduk lesehan di atas spanduk bekas bersama massa dari mahasiswa.
Baca juga: Kapolda Sumut Minta Maaf: Kami Tak Sempurna, Masih Ada Anggota Sakiti Masyarakat
Salah satu mahasiswa, Ahmad Buchori Pane menyampaikan beberapa tuntutannya ke Kapolda Sumut, yaitu mendesak agar Whisnu mundur dari jabatannya sebagai bentuk pertanggungjawaban secara moral dan institusi.
Kedua, meminta Whisnu mengevaluasi pendidikan dan pelatihan kepolisian untuk mendorong reformasi Polri berlandaskan perlindungan masyarakat.
Kemudian, Ahmad menyayangkan mahasiswa dituduh provokator hingga ditangkap saat demonstrasi di depan gedung DPRD Sumut pada 26 Agustus lalu.
Bahkan, sejumlah mahasiswa terluka karena diduga dianiaya aparat kepolisian.
"Kemarin kami mahasiswa USU mengadakan demonstrasi tanggal 26, beberapa massa aksi, yang bukan mereka provokatornya, bukan mereka yang lempari batu, mereka berdarah, mereka tetluka, termasuk saya," kata Ahmad, Senin.
Menanggapi tuntutan mahasiswa, Whisnu mengatakan dirinya merupakan insan Bhayangkara.
Ia siap dipindahtugaskan kemana saja asal ada perintah dari Kapolri.
"Saya ini insan Bhayangkara. Saya siap dipindahtugaskan di mana saja, asal ada perintah Pak Kapolri kepada saya," kata Whisnu.
Sebelum melanjutkan soal tuntutan mundur, mantan Dirtipideksus Bareskrim Polri ini mengatakan bahwa dirinya pernah bertugas di Provinsi Papua selama tujuh tahun.
Pengalaman pernah bertugas di tempat jauh dan penuh konflik sudah dia jalani.