Karena menurut perkiraannya, suasana bimbingan itu sama seperti mengikuti ujian sekolah.
"Ya sempat canggung dan tegang. Karena gambaran saya, seperti kita mau ujian. Tapi rupanya tidak," ucapnya, malu.
Baca juga: Viral Tepuk Sakinah, Cara Seru KUA Bikin Bimbingan Pra Nikah Tak Membosankan
Dan ketika mengikuti lagu tepuk sakinah, meskipun belum banyak lirik yang dihafalnya, namun Fitri dan Wildan merasa senang sekaligus terhibur.
"Jadi karena ada nyanyian begini, kami merasa terhibur juga. Suasana bimbingan ini tidak kaku dan tegang. Ditambah lagi, bimbingan materi lainnya yang juga menghibur," ungkap Fitri merasa puas.
"Insya Allah semua materi dari bimbingan ini dapat kami amalkan dan bisa berguna bagi keluarga kami, untuk menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah," pungkasnya.
Kepala KUA Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Muhammad Asroi Saputra Hasibuan, menjelaskan bahwa setiap kata dan kalimat dari lagu tepuk sakinah ini memiliki makna yang terdapat di dalam Al-Qur'an.
Seperti "berpasangan", kata ini terdapat di dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 187.
"Di situ ada kata jawaz, artinya berpasangan. Dan kalian yang datang kemari, tentu berpasangan," ucap Asroi.
Kemudian, "janji kokoh".
Itu juga merupakan bahasa Al-Qur'an dan dapat dilihat pada surat An-Nisa ayat 21, yaitu mitsaqon gholidzo.
Selanjutnya, "saling cinta, saling hormat, saling jaga" atau mu'asyaroh bil ma'ruf.
Ini bisa dilihat di buku nikah, atau pada saat ijab kabul.
Baca juga: Cerita Calon Pengantin Saat Tepuk Sakinah di KUA Indramayu, Malu-malu tetapi Jadi Cair
Lalu, "saling ridha" atau taradhina.
Ini bisa dilihat pada surat Al-Baqarah ayat 233.
Dan kata "musyawarah" bisa dilihat di surat Ali Imran ayat 159.
"Jadi, semua kata-kata di lagu ini memiliki filosofi berdasarkan perintah yang ada di dalam Al-Qur'an. Juga pada buku nikah atau sighot taklik, yang dibacakan usai akad nikah (ijazah kabul). Semuanya untuk sakinah mawaddah warahmah," ungkap Asroi.
Pria yang dikenal sebagai ustad ini menjelaskan bahwa ada dua versi lagu tepuk sakinah ini.
"Versi lama, sebelumnya tidak ada tambahan kata "maslahah", ujar Asroi.
Untuk membuat suasana santai dan tidak tegang, Asroi juga mengisi bimbingan dengan selingan canda.
Dia meminta kepada calon pengantin untuk membuat catatan tentang apa yang disukai dari pasangan mereka masing-masing, seperti warna kesukaan, nomor sepatu, makanan kesukaan, film kesukaan, hingga usia masing-masing calon mertua mereka.
Baca juga: Tepuk Sakinah Viral di Medsos, di Sumbar Sudah Dikenalkan Sejak 2 Tahun Lalu