KARO, KOMPAS.com - Koperasi Merah Putih di Desa Sempajaya, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kini menjadi penggerak ekonomi desa setelah sebelumnya sempat diremehkan.
Koperasi ini dijalankan oleh anak-anak muda desa yang pada awalnya diragukan kemampuannya dalam mengelola koperasi.
Baca juga: Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Kolaborasi Sipil dan Militer dalam Koperasi Merah Putih di Wonosobo
"Ya, kami berdiri sejak Juni. Di sini kami pengurus rata-rata merupakan pemuda desa. Inilah yang jadi tantangan kita di koperasi in," ujar Ketua Koperasi Merah Putih Desa Sempajaya, Audi Suwarno saat ditemui di lokasi, Rabu (15/10/2025).
Meski diragukan, Audi optimistis koperasi dapat berjalan dengan baik di tangan anak muda.
Baca juga: Koperasi Merah Putih Melawai Belum Dapat Suntikan Dana dari Pemerintah
"Melihat kami disepelekan menjadi tantangan tersendiri bagi kami dan kami yakinkan koperasi ini akan berjalan," ujar Audi.
Audi mengatakan, Koperasi Merah Putih Desa Sempajaya bergerak di bidang penyimpanan tabungan anggota koperasi serta penjualan sembako untuk kebutuhan warga desa.
Sementara itu, program pinjaman masih dalam tahap pembahasan agar dapat memberikan hasil terbaik bagi para anggota koperasi.
Untuk program tabungan, koperasi menerapkan sistem jemput bola.
Cara ini dinilai efektif sekaligus menjadi sarana edukasi langsung tentang koperasi kepada warga.
“Program door to door ini, Bang, kita lakukan agar mempermudah anggota koperasi dalam proses menabung di koperasi, dan juga sebagai langkah edukasi pemahaman langsung terkait koperasi bagi para warga,” ujarnya.
Saat ini koperasi juga menggelar pasar murah sembako. Program ini tidak hanya memperkenalkan koperasi kepada masyarakat, tetapi juga membantu meringankan beban ekonomi warga.
Salah seorang warga, Seridefi, mengaku senang dengan kehadiran koperasi ini.
Kini, warga tidak perlu lagi ke kota untuk membeli kebutuhan pokok maupun keperluan usaha.
“Senang, saat ini kita gak lagi jauh ke kota beli-beli barang sembako. Kini di sini udah ada, meringankan kita warga ini,” ujarnya.
Kepala Desa Sempajaya sekaligus pengawas koperasi, Meliala Purba, juga menyampaikan bahwa keberadaan koperasi mulai menggerakkan roda ekonomi desa.
“Kita melihat dengan hadirnya koperasi ini, ekonomi mulai menggeliat. Terlihat banyak mulai tumbuh UMKM baru di desa. Ya, ini sesuai dengan harapan kita bagi program koperasi ini,” ujarnya.
Terkait tingkat kepercayaan masyarakat terhadap koperasi, Meliala mengakui sempat ada keraguan di awal, mengingat para pengurus masih sangat muda dan dianggap belum layak.
Namun, ia optimistis program koperasi ini akan maju di tangan para pemuda.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang