Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hakim di Medan Bantah Janjikan Biaya Nikah dan Pecat Sopir yang Bakar Rumahnya

Kompas.com, 1 Desember 2025, 22:04 WIB
Goklas Wisely ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Khamozaro Waruwu, hakim tipikor di Pengadilan Negeri Medan, membantah pernah berjanji memberikan dana pernikahan kepada mantan sopirnya, Fahrul Azis Siregar, yang terlibat kasus pembakaran rumahnya.

Khamozaro menegaskan, Azis telah menikah tiga tahun lalu. Saat itu, Azis tidak bekerja dengannya.

"Kalau sakit hati pasti kelihatan. Itu gak benar itu. Makanya saya mau katakan, itu sesuatu yang perlu dipertanyakan," ujar Khamozaro saat diwawancarai di kediamannya di Komplek Taman Harapan Indah, Kota Medan, Senin (1/12/2025).

Baca juga: Pembakar Rumah Hakim di Medan Menangis Saat Rekonstruksi: Khilaf Azis, Pak...

Bantah Pecat Sopir

Dikatakan Khamozaro, Azis mulai bekerja dengannya tahun lalu. Namun ia mengundurkan diri tiga minggu sebelum rumahnya terbakar.

"Dia yang minta keluar. Bukan saya pecat. Katanya mau pulang kampung. Makanya saya kaget, Azis di sini. Berarti bohong dia pulang kampung kan," ungkapnya.

Khamozaro mengakui telah mengenal Azis cukup lama dari sebelum Azis menikah. Bahkan ia sudah menganggapnya sebagai anak sendiri.

"Makanya ketika dia melakukan ini, saya kecewa. Kok sampai begitu. Kalau ada sesuatu yang mengganjal sampaikan. Kalau ada sesuatu yang dibutuhkan sampaikan. Itu aja. Tapi ya, saya sudah lepaskan pengampunan kepada mereka," sebutnya.

Baca juga: 34 Adegan Rekonstruksi Pembakaran Rumah Hakim Khamozaro, Polisi soal Perintah Orang Lain: Tak Ada

Kronologi Kejadian

Sebelumnya dilaporkan, Azis diduga membakar rumah Khamozaro pada Selasa (3/11/2025).

Sekitar pukul 07.00 WIB, Azis meninggalkan rumahnya dan membeli satu botol Pertalite di SPBU Pertamini Delitua.

Sekitar pukul 08.30 WIB, ia pergi ke PN Medan untuk menikmati kopi dan bertemu dengan satpam guna mencari informasi tentang keberadaan Khamozaro.

Sekitar pukul 09.30 WIB, Azis menuju rumah Khamozaro yang saat itu kosong karena istri korban telah pergi.

Istri korban biasa meletakkan kunci di rak sepatu teras rumah.

Pada pukul 10.07 WIB, Azis memantau situasi dan 10 menit kemudian masuk ke kompleks. Ia memarkir sepeda motor di depan rumah korban dan mencari kunci di rak sepatu.

"Pelaku adalah mantan sopir korban sehingga mengetahui seluk beluk rumahnya," ujar Kapolrestabes Medan Kombes Calvijn saat menggelar konferensi pers di Polrestabes Medan pada Jumat (21/11/2025).

Azis kemudian membuka pintu utama dan mencongkel pintu kamar korban untuk masuk. Ia membongkar lemari istri korban dan merusak laci-laci.

Halaman:


Terkini Lainnya
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau