Peringati Hari Anti Narkoba Internasional, Gubernur Edy Serahkan Dana Hibah Rp 2 Miliar ke BNN Sumut

MEDAN, KOMPAS.com – Memperingati Hari Anti Narkoba Internasional (HANI), Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi secara simbolis menyerahkan dana hibah sebesar Rp 2 miliar kepada Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumut Brigjen Toga Habinsaran Panjaitan.

Harapannya, dana tersebut membantu upaya pemberantasan narkoba di provinsi yang saat ini menduduki rangking satu jumlah penyalahgunaan narkoba terbanyak di Indonesia.

Edy mengatakan, masalah narkoba sudah menjadi perhatian semua pihak, khususnya lembaga negara seperti kepolisian, TNI, pemerintah daerah sampai bea cukai.

Menurutnya, masalah generasi muda terlibat penyalahgunaan narkoba bukan hanya soal pribadi dan keluarga saja, melainkan masa depan bangsa. Terlebih, mengingat proyeksi Indonesia Emas 2045 akan diisi para penerus bangsa saat ini.

Baca juga: Petugas Gagalkan Penyelundupan Narkoba Senilai Rp 1 Miliar ke Lapas Madiun, 11 Orang Jadi Tersangka

"Bonus demografi di 2045 memposisikan Indonesia sebagai negara dengan penduduk usia produktif terbanyak. Jangan menyalahkan siapapun, bukan salah bea cukai barang itu masuk ke Sumut. Jangan bilang ini salah polisi atau TNI yang main mata. Ini tanggung jawab kita semua karena Sumut terlalu banyak pintu masuk, jalur tikusnya,” katanya di Aula Tengku Rizal Nurdin, Senin (27/6/2022).

"Kita ingin Sumatera Utara tidak lagi peringkat pertama penyalahgunaan narkoba," tegas Edy di acara yang dihadiri Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut Edyward Kaban, unsur Forkopimda lainnya, lembaga penggiat anti narkoba, pemuda dan pelajar.

Kepala BNN Sumut Brigjen Toga Habinsaran Panjaitan menyampaikan, komitmen lembaganya adalah penyembuhan atau rehabilitasi kepada para pengguna atau korban penyalahgunaan narkotika.

Dia meminta agar para pengguna yang tidak masuk dalam jaringan narkoba, khususnya orang yang tidak mampu supaya direhabilitasi.

"Kalau tidak, nanti setelah dihukum, dia akan masuk lagi. Diperlukan upaya rehabilitasi, tapi perlu bantuan pendanaan dari pemerintah daerah,” kata Toga.

Baca juga: BNN Ungkap TPPU dari Kasus Narkoba Senilai Rp 122,5 Miliar Saat Pandemi Covid-19