Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Mayat Asiah Baru Ditemukan di Bawah Lift Kualanamu 3 Hari Usai Dilaporkan Hilang?

Kompas.com - 30/04/2023, 09:57 WIB
Rahmat Utomo,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Jenazah seorang wanita bernama Asiah Sinta Dewi (43) (sebelumnya ditulis Aisiah), warga Medan, Sumatera Utara, ditemukan di bawah lift Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumut, Kamis (27/4/2023).

Diketahui bahwa Asiah yang sempat mengantarkan keluarganya ke Bandara Kualanamu, Senin (24/3/2023), terjatuh dari lift pukul 20.26 WIB. Kejadian ini terekam dalam kamera pengawas CCTV.

 

Baca juga: Detik-detik Asiah Panik Pintu Lift Bandara Kualanamu Tidak Terbuka, Jatuh di Lorong Lift ke Lantai Dasar

Communication PT Angkasa Pura Aviasi, Dedi Al Subur angkat bicara mengatakan, lamanya jenazah Asiah ditemukan karena pada saat kejadian, korban naik lift seorang diri.

Baca juga: Detik-detik Asiah Panik Pintu Lift Bandara Kualanamu Tidak Terbuka, Jatuh di Lorong Lift ke Lantai Dasar

"Sehingga ketika korban terjatuh dari lift dan berada di bawah di lantai dasar, lift tidak ada orang atau pihak lain yang mengetahuinya," ujar Dedi kepada Kompas.com, saat dihubungi, Sabtu (29/4/2023) malam.

Baca juga: Kronologi Mayat Asiah Sinta Ditemukan di Bawah Lift Bandara Kualanamu, Berawal dari Bau Busuk

Dedi mengatakan, sebelum Asiah dilaporkan hilang, pihak keluarga sempat meminta bantuan petugas bandara mencari korban pada Senin pukul 22.45.

Baca juga: Viral, Video CCTV Detik-detik Asiah Jatuh dari Lift Kualanamu, Korban Panik Sambil Menelepon

Awalnya, petugas memanggil nama korban beberapa kali menggunakan pengeras suara. Namun, korban tak kunjung ditemukan.

Kemudian dua petugas Avsec yang membantu mencari Asiah di beberapa tempat, termasuk di area kedatangan yang salah satunya di sekitar lift.

"Dua personel Avsec beserta keluarga korban melakukan pemeriksaan pada lift B yang menjadi tempat kejadian perkara dan C. Namun, tidak ditemukan korban atau petunjuk apa pun dan lift beroperasi secara normal," ujar Dedi

Kemudian, pukul 23.08, keluarga korban meminta izin untuk melihat kamera CCTV bandara.

Kata Dedi, saat itu pihak keluarga menjelaskan posisi korban saat hilang, sehingga petugas bandara tidak melakukan tracing CCTV yang ada di dalam lift.

"Pihak keluarga korban yang datang ke ruangan kontrol room CCTV hanya menyampaikan kehilangan anggota keluarganya di Bandara Internasional Kualanamu dan tidak menyampaikan secara khusus komunikasi terakhir dengan korban adalah di dalam lift," ujar Dedi

"Sehingga tracing atau pencarian dimulai sejak korban beserta keluarga tiba di bandara sampai dengan keluarga beserta korban ke area parkir A," tambah Dedi.

Dedi menambahkan, Bandara Kualanamu punya petugas yang khusus memantau CCTV. Namun, petugas tidak hanya terfokus pada CCTV di satu area saja.

"Pemantauan CCTV dilakukan terhadap seluruh area bandara, sehingga pemantauan CCTV tidak hanya difokuskan pada satu area atau obyek tertentu. Kecuali ada permintaan khusus pada pada satu area, maka akan dilakukan tracing dengan memutar ulang rekaman. Maksimal 23 hari ke belakang," ungkapnya.

Dedi menjelaskan, kematian korban baru terungkap setelah petugas bandara mencium bau busuk di sekitar lift. Setelah dicek, ternyata korban telah tewas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com