Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balita di Medan Tewas Dianiaya Ayah Tiri, Ibu Kandung dan Paman Ikut Buang Jenazah

Kompas.com, 13 Mei 2024, 08:29 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Balita berinisial APN (5) di Medan, Sumatera Utara (Sumut), tewas dianiaya ayah tirinya, Muhammad Baginda Siregar.

Penganiayaan terjadi pada 9 Maret 2023 di rumah pelaku, Jalan Alumunium, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, Medan.

Usai membunuh korban, Baginda bersama ibu kandung korban, Ardila Hakim; dan adik pelaku, Raj Samjani Siregar; membuang jenazah bocah tersebut ke Jalan Lintas Sipirok, Desa Pansur Napitupu, Kecamatan Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut.

Kasus ini baru terungkap pada Mei 2024, atau lebih dari setahun.

Terbongkarnya kasus ini bermula saat ayah kandung korban sekaligus mantan suami Ardila, Riski Kurniawan Nasution (28), mendapat kabar dari sepupu mantan istrinya pada 1 Mei 2024.

Ia mengabarkan bahwa APN sudah meninggal. Akan tetapi, penyebab meninggalnya belum diketahui.

Baca juga: Kerap Dianiaya, Kakek di NTT Bunuh Seorang Pemuda

Riski yang bekerja di Jakarta, coba mencari tahu lewat ibu dan kakaknya. Lalu pada 3 Mei 2024, Ardila mengaku ke Riski bahwa APN meninggal. Hanya saja, Ardila menyebutkan korban meninggal akibat kejang karena demam tinggi.

Ardila mengatakan, korban dimakamkan di Kampung Kolam, Kabupaten Deli Serdang, Sumut.

Meski demikian, Riski tak memercayai perkataan Ardila. Riski kemudian kembali mencari tahu lewat sepupu mantan istrinya. Ia akhirnya mendapat fakta bahwa APN tewas dianiaya suami Ardila saat ini, Baginda.

"Setelah itu sudah cerita, sebenarnya saya sudah tahu kebenarannya bagaimana. Tapi saya pancing dia (Ardila) coba cerita dan supaya dia ketemu dengan keluarga saya, kakak saya," ujar Riski di Medan, Jumat (11/5/2024), dikutip dari Tribunnews.

Pada 4 Mei 2024, Riski pulang ke Medan. Dua hari kemudian, 6 Mei 2024, dia membawa Ardila ke Kepolisian Daerah (Polda) Sumut.

Baca juga: Pendam Dendam Setahun, 2 Pemuda Bunuh Seorang Kakek Saat Tidur


Dalam keterangannya kepada polisi, Ardila membenarkan bahwa anaknya tewas di tangan suaminya, Baginda.

Penganiayaan itu bermula ketika korban memberi tahu ayah tirinya bahwa Ardila kerap video call dengan pria lain. Tatkala ditanyai Baginda, Ardila membantah hal tersebut.

Tersulut emosi, Baginda lantas menumpahkan kekesalannya kepada APN.

Untuk diketahui, Riski berpisah dengan Ardila pada 2021 setelah empat tahun menikah.

Beberapa tahun belakangan, Riski sempat menanyakan kabar APN kepada Ardila. Akan tetapi mantan istrinya selalu menolak memberikan kabar anaknya.

"Dia bilang, 'Aku sudah punya sumai. Gak usah kau campuri rumah tangga aku'," ucap Riski.

Ia menduga, pesan itu ditulis oleh Baginda.

Baca juga: Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Halaman:


Terkini Lainnya
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau