MEDAN, KOMPAS.com- Eva Meliani br Pasaribu telah melaporkan dugaan pembunuhan berencana terhadap ayahnya, wartawan Tribrata TV, Rico Sempurna Pasaribu, ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Kepolisian Daerah Sumatera Utara ( Polda Sumut) pada Senin (8/7/2024).
Dia menduga ayahnya tewas dibakar, bukan terbakar sebagaimana semula diberitakan.
Eva membuat laporan ini dengan didampingi oleh tim kuasa hukum dari Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumut.
Baca juga: Kronologi 2 Eksekutor Bakar Rumah Wartawan di Karo hingga 4 Orang Tewas
Usai melapor, dengan suara terbata karena menahan tangis, Eva mengungkapkan harapannya agar Polda Sumut mengusut tuntas kasus ini.
"Saya berharap agar bapak Kapolda dan Pangdam mengusut tuntas kasus yang menimpa keluarga saya sampai ke akar-akarnya," kata Eva di Markas Polda Sumut, Senin.
Direktur LBH Medan, Irvan Saputra, yang mendampingi Eva, menegaskan adanya dugaan tindak pidana pembunuhan berencana.
"Kami dari KKJ, LBH Medan, dan KontraS yakin bahwa kematian Rico Sempurna Pasaribu merupakan tindak pembunuhan berencana," ujar Irvan sambil menunjukkan surat laporan STTLP/B/870/VII/2024/SPKT/Polda Sumatra Utara.
LBH Medan telah mengumpulkan bukti-bukti serta keterangan dari saksi-saksi yang mendukung dugaan tersebut.
Irvan berharap proses penegakan hukum berjalan objektif, transparan, dan akuntabel.
"Kami mengkhawatirkan jika kasus ini hanya ditangani di Polres Tanah Karo, kebenaran tidak akan terungkap dengan jelas," katanya.
Baca juga: Rumah Wartawan di Karo Ternyata Dibakar, 2 Eksekutor Jadi Tersangka
Dalam laporannya, Eva dan tim kuasa hukum melampirkan sejumlah bukti, termasuk foto-foto korban yang memperlihatkan kondisi mayat Rico dengan usus terburai, yang dinilai janggal.
Selain itu, rumah korban yang 80 persen terbuat dari kayu dan tidak memiliki pintu kamar hanya ditutupi tirai, seharusnya memungkinkan korban untuk melarikan diri dengan mudah.
"Bagaimana mungkin ketika terjadi kebakaran, orang di dalam rumah tidak bisa melarikan diri, padahal pintu kamar hanya tertutup tirai dan lima langkah dari kamar sudah menuju pintu keluar," tambah Irvan.