MEDAN, KOMPAS.com - Eva Meliani Pasaribu (22) berharap Koptu HM segera diperiksa terkait dugaan keterlibatan oknum prajurit TNI tersebut terhadap tewasnya ayah Eva, Rico Sempurna Pasaribu, wartawan Tribaratatv, dan keluarganya saat rumah mereka dibakar di Karo, Sumatera Utara.
Baca juga: Keluarga Yakin Prajurit TNI Terlibat Pembakaran Wartawan di Karo, Bawa 3 Bukti ke Pomdam
Eva yakin Koptu HM terlibat dalam tewasnya Rico dan keluarga. Keyakinan itu berasal dari berita yang dibuat Rico sebelum meninggal.
Baca juga: Sosok Otak Pembakaran Wartawan di Karo, Mantan Ketua Ormas, Bayar 2 Eksekutor Rp 130.000
"Ya, karena mulai dari 21, 22, 23 Juni, ayah saya membuat pemberitaan bahwa terjadi (dugaan) praktik perjudian di Tanah Karo oleh oknum TNI Koptu HB," ucap Eva saat diwawancarai usai membuat laporan pengaduan ke Polisi Militer Daerah Militer (Pomdam) I/Bukit Barisan di Jalan Sena, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, pada Kamis (18/7/2024).
Baca juga: Panglima: Tak Ada Keterlibatan TNI dalam Kasus Pembakaran Rumah Wartawan di Karo
"Oknum TNI (Koptu HB) yang saya yakini terlibat dalam kasus ini diperiksa," kata Eva.
Dalam laporannya, Eva yang didampingi kuasa hukum dari Lembaga Bantuan Hukum Medan dan Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ), memberikan tiga bukti untuk menguatkan dugaan tersebut.
Pertama, tiga berita yang ditulis Rico di medianya Tribratatv sebelum meninggal. Berita itu terkait praktik judi diduga milik Koptu HB.
Kedua, percakapan antara Koptu HB dengan pimpinan redaksi Rico untuk menghapus berita tersebut.
Ketiga, percakapan korban yang sudah merasa was-was atau terancam dan minta perlindungan ke Kasat Reskrim Polres Tanah Karo AKP Ras Maju.
Eva berharap Koptu HB diberikan hukuman setimpal jika terbukti bersalah.
"Lebih jelasnya ke hukuman mati karena empat korban dalam kasus ini, berupa dua anak yang tidak tahu apa-apa, istrinya, dan bapak saya," kata Eva.
Sementara, Kepala Penerangan Kodam I/BB Kolonel Rico Siagian mengatakan, sejauh ini Koptu HB belum diperiksa terkait kasus tersebut.
"(Koptu HB) belum (diperiksa), Pak. Dasarnya apa Pak? Kan masih dumas (pengaduan masyarakat)," kata Rico saat dihubungi Kompas.com lewat sambungan telepon, Kamis.
Namun, kata Rico, pihaknya tetap akan menerima pengaduan dari keluarga Rico Sempurna di Pomdam I/BB.
Ke depan, petugas dari Pomdam juga akan meminta keterangan dari keluarga Rico Sempurna.
Sebelumnya diberitakan, Rico Sempurna ditemukan tewas bersama istri, anak, dan cucunya dalam insiden pembakaran rumahnya di Kabupaten Karo, Sumut, Kamis (27/6/2024).
Polisi melakukan penyelidikan dan menangkap otak pembakaran rumah Rico, yaitu warga bernama Bebas Ginting alias Bulang.
Ia berperan memerintahkan dua eksekutor, Rudi Apri Sembiring (RAS) (37) dan Yunus Syahputra (SYT) (36) untuk membakar rumah Rico.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang