MEDAN, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution mengawali hari pertama kerja dengan menghadiri acara pisah sambut dan serah terima gubernur dan wakil gubernur di Kantor Gubernur Sumut, Senin (3/3/2025).
Acara tersebut dihadiri oleh ratusan aparatur sipil negara (ASN).
Acara dimulai pada pukul 09.15, pisah sambut dilakukan antara Penjabat (Pj) Gubernur Agus Fatoni dengan Bobby Nasution dan wakilnya, Surya.
Dalam sambutannya, Bobby berharap agar organisasi perangkat daerah (OPD) dan jajarannya bekerja maksimal menjalankan amanah masyarakat.
Baca juga: Baru Diresmikan Bobby, Lapangan Merdeka Medan Rp 497 Miliar Sudah Rusak
"Mudahan-mudahan jabatan yang diberikan kepada kita, bukan hanya baik kita di dunia, melainkan baik juga di akhirat," ujar Bobby dalam sambutannya.
Dia juga berpesan kepada jajarannya bahwa pelayanan masyarakat harus menjadi prioritas.
Dia mengatakan, hakikatnya dia dan para ASN di Pemprov hanyalah seorang pelayan masyarakat.
"Kita ini semua adalah pelayan, kita ini tugasnya melayani, cuma yang membedakan dengan pelayan lainnya, hanya baju kita yang keren, bajunya seragamnya keren (ini) dikasih pin, dikasih printilan, sebenarnya tugasnya sama saja, untuk melayani," katanya.
"Kalau masyarakat perlu minum, perlu air, kita sebagai pemerintah harus menyediakan. Apabila masyarakat perlu makan, kita harus menyiapkan pasokannya. Sekali lagi, harus bisa sama-sama adaptif untuk bisa mengikuti perkembangan," tambahnya.
Baca juga: Kadis LHK Sumut Akan Laporkan Polemik Pembongkaran Pagar Hutan Lindung ke Bobby
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Agus Fatoni yang selama delapan bulan ini memimpin Sumut.
Dia memastikan akan melanjutkan berbagai program positif yang berdampak baik kepada masyarakat.
Pihaknya juga akan mempererat koordinasi dengan forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda).
Tujuannya adalah untuk mempermudah menyelesaikan berbagai persoalan di Sumut.
Dia mencontohkan bagaimana Agus Fatoni, hampir setiap Minggu, mengajak unsur Forkopimda ngopi untuk berdiskusi santai membahas berbagai persoalan.
"Salah satunya yang kami pelajari adalah bagaimana Pak Fatoni merangkul Forkopimda, bagaimana Pak Fatoni hampir setiap Minggu mengajak (Forkopimda) ngopi bersama, bicara-bicara santai, sehingga persoalan di Sumut yang terlihat kecil dan remeh diperhatikan sejak awal, tidak menjadi rumit di kemudian hari," katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang