Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Kapolsek Terluka Kena Batu Saat Bubarkan Tawuran, Bobby: Ini Persoalan Narkoba

Kompas.com, 7 Mei 2025, 17:29 WIB
Rahmat Utomo,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, angkat bicara terkait tawuran antar-remaja di Lorong Pancur Stasiun, Kelurahan Belawan 1, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, pada Selasa (6/5/2025).

Dalam insiden itu, wajah Kapolsek Belawan, AKP Ponijo, terluka akibat lemparan batu di bagian wajah dan hidung.

Menurut Bobby, tawuran yang berulang kali terjadi tidak terlepas dari maraknya peredaran narkoba di sana.

Baca juga: Tawuran Kembali Pecah di Belawan, Wajah Kapolsek Luka Terkena Lemparan Batu

"Ini kan permasalahan sudah saya sampaikan, menurut saya ini persoalan narkoba. Kalau selalu berulang-ulang ini, harus diselesaikan pertama kali, bukan tawurannya, tetapi narkobanya," ujar Bobby saat ditanya wartawan di kantornya, Rabu (7/5/2025).

Bobby mengaku didesak untuk menerapkan cara Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang menginstruksikan agar remaja yang terlibat tindakan kriminal atau kenakalan berat dibawa ke barak militer untuk mendapatkan pendidikan dan pendisiplinan.

Namun, menurut Bobby, semasa menjabat Wali Kota Medan, sebelumnya ia memiliki program yang mirip dengan Dedi Mulyadi.

"Mohon maaf sebelumnya, waktu saya jadi Wali Kota Medan, khusus Medan Utara, kami buat (program) Pemuda Bela Negara (PBN), bahkan yang meresmikan program itu waktu itu Pak Menhan, Pak Prabowo, ketika waktu masih menjadi Menhan, beliau yang launching," kata Bobby.

Baca juga: Kondisi Kapolsek Belawan yang Terluka akibat Dilempar Batu Pelaku Tawuran

Program ini merupakan program pembinaan yang dilakukan TNI untuk mendidik pemuda di Belawan agar menjadi pribadi yang baik.

"Program itu tidak hanya mendidik agar anak tidak tawuran, bahkan menyekolahkan agar mereka bersekolah. Ada yang masuk TNI, ada yang masuk polisi, ada yang kita terima jadi Satpol PP.

Hasilnya juga ada, tapi efeknya memang masih ada juga tawuran itu," tandasnya.

Ke depan, kata Bobby, Pemprov Sumut juga tengah mempertimbangkan untuk menjalankan program PBN agar mencakup seluruh wilayah di Sumatera Utara.

"Ini sedang kami pelajari bagaimana kalau kami tingkatkan di tingkat provinsi, bukan hanya mereka masuk ke tempat (pembinaan), tetapi memastikan mereka tingkat pendidikannya (terjamin)," ujarnya.

"Bukan latah atau segala macam, bukan sombong, sok-sokan, tetapi kami di Medan pernah buat, bahkan mereka lanjut (pemuda di Belawan), masuk sekolah kejuruan TNI dan Polri," tuturnya.

Baca juga: Bobby Sebut Banyak yang Desak Terapkan Cara Dedi Mulyadi Atasi Tawuran di Belawan

Sebelumnya diberitakan, dalam 3 hari belakangan, tawuran pecah di Belawan. Tawuran pertama terjadi pada Minggu (4/5/2025).

Saat proses penertiban, Kapolres Belawan, AKBP Oloan Siahaan, sempat diserang pelaku tawuran.

Karena terdesak, Oloan menembakkan senjata api ke arah kerumunan massa. Akibat insiden itu, remaja bernama M. Syuhada (15) tewas.

Polisi kemudian menyelidiki kasus ini dan menangkap 20 orang pelaku tawuran, dan 17 di antaranya positif narkoba.

Selanjutnya, tawuran kedua terjadi dua hari berselang. Kali ini, Kapolsek Belawan, AKP Ponijo, menjadi korban, wajahnya terluka terkena lemparan batu.

Polisi kemudian memburu pelaku tawuran dan berhasil menangkap sembilan pelaku.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau