MEDAN, KOMPAS.com - Polisi telah menangkap dua terduga pelaku penganiayaan hingga tewas terhadap pekerja panglong inisial A di Jalan Besar Tanjung Anom, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Wakil Kepala Polrestabes Medan AKBP Rudy Silaen menyampaikan, petugas telah merespons cepat terkait adanya korban penikaman itu.
"Sudah dilakukan penangkapan terhadap pelaku, dua orang, bapak dan anak (inisial I)," kata Rudy saat diwawancarai di Polrestabes Medan pada Sabtu (5/7/2025).
Baca juga: Tewas Ditikam, Pekerja Panglong di Deli Serdang Berusaha Melerai Pertikaian Kawannya
Kedua pelaku masih dalam tahap pemeriksaan. Sebab, petugas masih mendalami keterangan para pelaku serta saksi lainnya.
"Untuk motifnya perselisihan, tapi ini masih pengembangan," ujar Rudy.
Baca juga: Pekerja di Deli Serdang Tewas Saat Lerai Perkelahian Depan Minimarket
Sebelumnya, Egi Suranta (23), teman kerja A, menyampaikan korban ditemukan tergeletak di pinggir jalan pada Jumat (4/7/2025) sekitar pukul 04.00 WIB.
Sepengetahuannya, awalnya pelaku inisial I cekcok dengan teman A inisial R di lokasi sekitar pukul 03.00 WIB.
"Cekcoknya karena I ini sempat meminjam ponsel R dan tak dikembalikan. Makanya diminta lah bayar Rp 1 juta," kata Egi saat diwawancarai dekat lokasi.
"Terus keluarga I jadi cuma bayar Rp 300.000. Dari kejadian itu, mungkin dendam R ini. Nah, subuh tadi tak sengaja jumpa mereka jadi ribut," tambahnya.
Dia menyampaikan, posisi A hanya menonton keributan tersebut. A mulai ikut campur saat ayah I datang dan hendak berantem dengan R.
"Jadi korban ini mau melerai. Terakhir, dia pula kena tikam sampai meninggal. Kalau R itu kondisinya enggak apa-apa. Pelaku pun langsung kabur," sebut Egi.
Egi mengaku sudah mengenal A sejak lama. Bahkan sebelum bekerja di tempat panglong. Menurutnya, A adalah sosok yang baik.
"Makanya tak nyangka kok dia pula jadi korban," ucap Egi.
Di sisi lain, Kepala Unit Reskrim Polsek Sunggal AKP Budiman Simanjuntak menyampaikan, petugas datang ke di lokasi sekitar pukul 16.00 WIB.
"Waktu kami ke lokasi, kondisi korban sudah meninggal dunia," kata Budiman kepada Kompas.com melalui saluran telepon.
Setelah itu, pihaknya melakukan evakuasi dan memberi garis polisi di lokasi. Jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk diotopsi.
"Untuk lukanya, secara kasat mata, ada tusukan di bagian leher dan kepala," ujar Budiman.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang