MEDAN, KOMPAS.com - Viralnya video anak sekolah dasar (SD) di Belawan, Medan terima vaksin kosong bermula dari tidak ada efek samping atau gejala setelah dua hari disuntik. Video ini diunggah oleh orangtua anak tersebut.
Menurut Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, vaksinasi anak di salah satu SD di Belawan itu dilakukan pada Senin (17/1/2022) dengan jumlah peserta 500 anak berusia 6-11 tahun.
"Dalam prosesnya ada orangtua anak di video viral itu yang memvideokannya. Kemudian setelah 2 hari (sejak divaksin) tak ditemukan ada gejala. Dia (orangtua anak) berkaca pada dua anaknya yang lain, yang menunjukkan gejala setelah vaksinasi sebelumnya," kata Hadi ditemui di ruangannya pada Jumat (21/1/2022) pagi.
Baca juga: Soal Nakes Diduga Suntik Vaksin Kosong di Medan, Polisi: 3 Orang Diperiksa
Gejala atau efek samping vaksin yang dimaksud adalah adanya sedikit bengkak di bagian lengan tangan dan gejala vaksin pada umumnya.
Hadi mengatakan, video saat anaknya disuntik kemudian ditunjukkan kepada keluarganya.
Setelah melihat video tersebut, pihak keluarganya mengatakan bahwa ada kemungkinan vaksin yang digunakan kosong. Kemudian video tersebut diunggah ke sosial media dan menjadi viral.
Hadi menambahkan, Polda Sumut dan Polres Pelabuhan Belawan telah memeriksa pihak-pihak yang ada dalam kegiatan vaksinasi tersebut, terutama tenaga vaksinator.
Ada dua tim vaksinator dalam kegiatan vaksinasi ini, masing-masing terdiri dari delapan orang.
Dari pemeriksaan, diketahui bahwa perawat bertugas mengisi suntikan dengan dosis vaksin yang telah ditentukan dan dokter bertugas menyuntikkan vaksin itu ke anak.
"Sudah diminta keterangan 3 orang, dua orang tenaga medis dan orangtua. Yakni dr TGA, perawat berinisial W, dan orangtua anak berinisial K," katanya.
Baca juga: Pemerintah Didesak Investigasi Dugaan Nakes Suntik Vaksin Kosong di Medan
Diberitakan sebelumnya, sebuah video viral memperlihatkan sebuah kegiatan vaksinasi anak. Terlihat petugas vaksinator itu mengajak bicara anak yang divaksin tentang cita-citanya. Si anak tersebut menjawab dengan suara pelan.
Terlihat dia membuka bungkus yang berisi suntikan. Sambil terus berbicara, petugas itu langsung menyuntik lengan anak tersebut. Suntikan itu diduga kosong.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.