Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nakes Diduga Suntik Anak dengan Vaksin Kosong, Polda Sumut Periksa 5 Saksi, Dokter Minta Maaf

Kompas.com - 21/01/2022, 18:27 WIB
Dewantoro,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Polda Sumut memberikan penjelasan lengkap terkait viralnya video nakes diduga suntik vaksin kosong saat program vaksinasi anak di SD yang terletak di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Martubung, Kecamatan Labuhan Deli, Belawan, Medan pada Senin (17/1/2022).

Direktur Reskrimum Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi, termasuk dua orangtua yang anaknya divaksin (O dan K).

Penyelidikan masih akan dilanjutkan dengan melibatkan ahli dan tim laboratorium forensik (labfor)

Baca juga: Dugaan Nakes Suntik Vaksin Kosong kepada Anak di Medan, Ini Kata Dinkes

Pelaksanaan vaksinasi

Program vaksinasi anak dilakukan Senin (17/1/2022) lalu sejak pukul 9.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB, dengan melibatkan dua tim vaksinator yang terdiri dari delapan orang.

Jumlah anak usia 6-11 tahun yang ditargetkan terlibat dalam kegiatan yang diinisiasi oleh Polres Pelabuhan Belawan ini ada sebanyak 500 orang. Dari 500 target vaksinasi, baru 460 yang sudah disuntik vaksin Covid-19.

Seperti disebutkan, Polda Sumut akan melakukan penyelidikan melibatkan ahli dan labfor. Selain itu, pihaknya juga akan menganalisa video yang beredar dan membandingkan video vaksinasi di tempat lain.

"Lebih kurang 5 orang saksi yang telah diperiksa, status saat ini masih saksi. Kemudian barang bukti yang disita ada bekas jarum suntik yang telah digunakan kegiatan tersebut, buku agenda terkait dengan daftar anak yang divaksin, dan rekaman video yang telah diambil orangtua anak berinisial K," katanya saat konferensi pers di Mapolres Pelabuhan Belawan, Jumat (21/1/2022).

Tatan menambahkan, proses penyelidikan kasus ini masih terus berlanjut dengan memeriksa sejumlah saksi.

"Ini tetap berproses (penyelidikan). Kami tetap menggandeng pihak IDI untuk menindaklanjuti video viral yang kita ketahui bersama," katanya.

Dia berkata, ada dua video terkait vaksinasi anak yang sedang diselidiki.

Pihaknya juga sudah melakukan pra-rekonstruksi singkat terkait proses pembukaan bungkus jarum suntik yang akan digunakan saat vaksinasi.

Ilustrasi vaksinasi Covid-19.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Ilustrasi vaksinasi Covid-19.

"Inilah yang masih dalam penyelidikan kalau kita lihat ya jarum suntik tersebut tidak ada perbedaannya apabila tidak terisi. Ya kalau tidak terisi seperti itulah gambarnya. Tapi kebutuhan untuk vaksin Covid-19 adalah 0,5 dosis. Seandainya jarum suntik terisi 0,5 (dosis) kan ada perbedaan," katanya.

IDI Sumut Menyesalkan kejadian ini

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Sumatera Utara (Sumut) dr Ramlan Sitompul SpTHT-KL (K) mengatakan, pihaknya mendapat informasi ada video viral terkait dokter diduga memberi vaksin kosong saat melakukan vaksinasi di salah satu sekolah di Kota Medan.

Setelah melihat itu, pihaknya berdiskusi dengan IDI wilayah serta berkomunikasi dengan Polda Sumut.

"Kami dari pengurus wilayah sangat menyesalkan terjadinya kejadian seperti itu. Kami sudah melihat dan sekilas mempelajari bahwa dari video yang kita lihat itu ada hal-hal yang tidak semestinya terjadi seperti itu," katanya.

Untuk itu, sesuai dengan standar yang ada di profesi kedokteran pihaknya akan melakukan juga pendalaman.

"Kami akan melakukan pemeriksaan terhadap teman-teman sejawat kami yang melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan standar pada vaksinasi tersebut karena itu merugikan," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, dr TGA, petugas vaksinator yang menyuntik duduk berdampingan dengan perawat W. Dengan pengeras suara dia menyampaikan permintaan maaf.

"Kepada pihak Polri, masyarakat, IDI Sumut dan IDI Medan saya mohon maaf atas kesilapan (kesalahan) yang saya perbuat ini," katanya.

Baca juga: Anak di Medan Diduga Disuntik Vaksin Kosong, Berawal Tak Ada Gejala Selama 2 Hari

Sementara itu, Ketua IDI Kota Medan dr Wijaya Juwana mengatakan bahwa pihaknya mendukung vaksinasi.

Dikatakannya, niat baik untuk menuntaskan pandemi, jangan sampai terabaikan dengan adanya sedikit kekurangan pada pelaksanaan vaksinasi apalagi dengan jumlah peserta vaksinasi yang cukup banyak.

"Untuk menutupi kekurangan itu dalam rangka niatan baik dan saya sempat sampaikan juga melalui candaan, juga yang bilang kita bersyukur bahwa seandainya pun itu vaksinasi yang kosong tak ada zat berbahaya yang masuk ke tubuh si anak tersebut artinya walaupun kesilapan ini terjadi tidaklah berakibat fatal," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Korupsi Rp 8 Miliar, Eks Bendahara RSUP Adam Malik Medan Ditahan

Diduga Korupsi Rp 8 Miliar, Eks Bendahara RSUP Adam Malik Medan Ditahan

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Medan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Utara, 28 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Utara, 28 Maret 2024

Medan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Medan Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Medan Hari Ini, 28 Maret 2024

Medan
2 Balita Tewas Saat Api Lahap Sebuah Rumah di Simalungun

2 Balita Tewas Saat Api Lahap Sebuah Rumah di Simalungun

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Medan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Utara, 27 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Utara, 27 Maret 2024

Medan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Medan Hari Ini, 27 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Medan Hari Ini, 27 Maret 2024

Medan
Tawuran, Mahasiswa Fakultas Teknik dan Keolahragaan Unimed Medan

Tawuran, Mahasiswa Fakultas Teknik dan Keolahragaan Unimed Medan

Medan
Pasca Didemo, Pemkot Pematangsiantar Naikkan Upah Petugas Kebersihan

Pasca Didemo, Pemkot Pematangsiantar Naikkan Upah Petugas Kebersihan

Medan
Iptu Supriadi Jadi Tersangka Penipuan Penerimaan Akpol, Keberadaan Tak Diketahui

Iptu Supriadi Jadi Tersangka Penipuan Penerimaan Akpol, Keberadaan Tak Diketahui

Medan
Heaven Seven yang Disidak Bobby Nasution Bakal Disegel jika Tetap Buka Saat Ramadhan

Heaven Seven yang Disidak Bobby Nasution Bakal Disegel jika Tetap Buka Saat Ramadhan

Medan
Jadi Tersangka Penipuan Rp 1,3 M Bersama Nina Wati, Iptu Supriadi Tiba-tiba Menghilang

Jadi Tersangka Penipuan Rp 1,3 M Bersama Nina Wati, Iptu Supriadi Tiba-tiba Menghilang

Medan
Pria di Medan Tewas Setelah Tabrak Trotoar Saat Kejar Jambret

Pria di Medan Tewas Setelah Tabrak Trotoar Saat Kejar Jambret

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa 26 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa 26 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com