Pihaknya masih menyelidiki dengan melibatkan beberapa ahli dan Labfor serta menganalisa video yang beredar dan membandingkan video vaksinasi di tempat lain.
Pihaknya merespon cepat terkait hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan percepatan vaksinasi yang menjadi program pemerintah mengantisipasi penyebaran Covid-19.
"Lebih kurang 5 orang saksi yang telah diperiksa, status saat ini masih saksi. Kemudian barang bukti yang disita, bekas jarum suntik yang telah digunakan kegiatan tersebut, buku agenda terkait dengan daftar anak yang divaksin dan rekaman video yang telah diambil orangtua anak berinisial K," katanya.
"Ini tetap berproses. Kami tetap menggandeng dari pihak IDI untuk menindaklanjuti video viral yang sama-sama kita ketahui bersama," katanya.
Pihaknya mengetahui bahwa ada dua video dan kini diselidiki. Pihaknya juga sudah melakukan pra rekonstruksi singkat terkait proses pembukaan bungkus jarum suntik yang akan digunakan vaksinasi atau pada saat sudah terbuka namun jarum suntik ada di dalam bungkus plastik tersebut. Sudah diperagakan.
"Inilah yang masih dalam penyelidikan kalau kita lihat ya jarum suntik tersebut tidak ada perbedaannya apabila tidak terisi. ya kalau tidak terisi seperti itulah gambarnya Tapi kalau dia kebutuhannya untuk vaksin adalah 0,5. Seandainya dia 0,5 terisi vaksin itu kan ada perbedaan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.