Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Nakes Suntikkan Vaksin Kosong ke Siswa SD Medan, Bermula Video Viral hingga Dokter Minta Maaf

Kompas.com - 23/01/2022, 07:38 WIB
Pythag Kurniati

Editor

MEDAN, KOMPAS.com - Sebuah video memperlihatkan tenaga kesehatan (nakes) diduga menyuntikkan suntikan kosong dalam agenda vaksinasi. Video tersebut membuat warga bereaksi.

Terlihat dalam video viral, seorang nakes perempuan mengeluarkan suntikan dari plastik pembungkus.

Tidak terlihat dia mengisi suntikan dengan vaksin. Sekilas, suntikan juga tampak tidak berisi cairan.

Nakes tersebut kemudian menyuntikkan ke lengan anak SD.

Baca juga: Mengenal Kota Medan: Sejarah, Pendiri, Suku, dan Julukan Paris van Sumatera

Bobby bereaksi

Wali Kota Medan Bobby Nasution memberi keterangan kepada media di RS Royal Prima, Medan.KOMPAS.com/DANIEL PEKUWALI Wali Kota Medan Bobby Nasution memberi keterangan kepada media di RS Royal Prima, Medan.

Diduga, peristiwa terjadi di daerah Medan, Sumatera Utara.

Wali Kota Medan Bobby Nasution pun sempat berkomentar melalui akun Instagramnya.

"Lokasi tepatnya di mana," tulis Bobby dalam kolom komentar salah satu akun Instagram yang mengunggah video itu.

Kepolisian pun turun tangan menyelidiki video viral tersebut.

Menurut polisi peristiwa terjadi di sebuah SD di Kecamatan Medan Labuhan pada Senin (17/1/2022).

"Setelah kita selidiki, peristiwa ini terjadi di salah satu sekolah swasta di Kecamatan Medan Labuhan, pada saat pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun," kata Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Faisal Rahmat.

Baca juga: Kasus Dugaan Vaksin Kosong di Medan, Kapolda Sumut: Pelaku Bisa Dikenakan Hukuman Kode Etik hingga Pidana

 

Ilustrasi vaksin dosis pertama dan kedua Covid-19 buatan Moderna. SHUTTERSTOCK/OASISAMUEL Ilustrasi vaksin dosis pertama dan kedua Covid-19 buatan Moderna.
Mengaku sudah mengisi suntikan

Atas kasus ini, polisi sedikitnya telah memanggil lima orang untuk dimintai keterangan.

Mereka antara lain nakes yang bersangkutan dan orangtua murid.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan saat itu ada lebih dari 500 anak 6-11 tahun yang disuntik.

"Keterangan petugasnya dia (sudah) mengisi cairan vaksinnya. Nanti kan didalami oleh ahli lainnya terkait dosisnya. Siang ini kita panggil pihak IDI (Ikatan Dokter Indonesia). (Jika ada kesalahan) tentu ada sanksinya," katanya.

Menurut orangtua siswa, bocah tersebut tidak mengalami gejala, dua hari setelah disuntik vaksin.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Medan Hari Ini, 23 Januari 2022: Siang hingga Malam Diguyur Hujan

Dinkes minta nakes aktif berkomunikasi

Dikonfirmasi melalui telepon pada Kamis (20/1/2022) malam, Sekretaris Dinas Kesehatan Sumatera Utara, dr. Aris Yudhariansyah mengaku baru mengetahui video itu dan belum bertemu nakes terkait.

Dia mengingatkan bahwa nakes harus aktif berkomunikasi dengan penerima vaksin saat sebelum menyuntik.

Dia pun memastikan akan melakukan investigasi terhadap jajarannya.

"Tapi memang di video itu sudah komunikasi ya. Mungkin karena ini ramai kali ya. Saya cari tahu dulu ya. Karena belum pasti juga itu di mana apakah di sini atau di luar Sumatera. Kita kalau provinsi sifatnya kalau terima laporan akan lakukan investigasi," katanya.

Baca juga: Buntut Isu Suap dari Istri Bandar Narkoba, Kapolrestabes Medan Dicopot

 

IlustrasiYuji Kotani Ilustrasi
Minta maaf

Dokter yang bersangkutan, dr TGA akhirnya meminta maaf secara terbuka dalam jumpa pers di Mapolres Pelabuhan Belawan, Jumat (21/1/2022).

Dia mengaku khilaf dan meminta maaf kepada seluruh pihak.

"Kepada pihak Polri, masyarakat, IDI Sumut dan IDI Medan saya mohon maaf atas kesilapan yang saya perbuat ini," katanya.

Baca juga: Kombes Riko Dicopot Imbas Diduga Terima Suap, Irwasda Polda Sumut Jadi Plh Kapolrestabes Medan

Sementara itu, Ketua IDI Kota Medan, dr Wijaya Juwana meminta agar kejadian ini menjadi pembelajaran namun jangan sampai melupakan bahwa nakes tidak berniat buruk.

Apalagi kekhilafan dr TGA itu tidak sampai berdampak buruk pada kesehatan siswa tersebut.

"Untuk menutupi kekurangan itu dalam rangka niatan baik dan saya sempat sampaikan juga melalui candaan, juga yang bilang kita bersyukur bahwa seandainya pun itu vaksinasi yang kosong tak ada zat berbahaya yang masuk ke tubuh si anak tersebut artinya walaupun kesilapan ini terjadi tidaklah berakibat fatal," katanya.

Gubernur Edi akan hukum jika terbukti salah

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi angkat bicara terkait OTT KPK di Kabupaten Langkat.KOMPAS.com/DANIEL PEKUWALI Gubernur Sumut Edy Rahmayadi angkat bicara terkait OTT KPK di Kabupaten Langkat.

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi pada Jumat (21/1/2022) mengaku belum mengetahui secara detail kasus itu.

Namun dia meminta nakes dihukum jika bersalah.

"Hukum, tidak boleh itu. Kalau sudah salah, sudah pasti kami hukum, mencederai orang itu," kata di rumah dinasnya, Jumat (21/1/2022).

Baik kepolisian, dinas kesehatan, maupun IDI masih mendalami kasus tersebut.

Baca juga: Kasus Suap Istri Bandar Narkoba, Eks Kapolrestabes Medan Sumbang Uang Rp 7 Juta untuk Beli Motor Hadiah Babinsa

Bisa dikenakan hukuman etik hingga pidana

Kapolda Sumur Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan, dua tenaga kesehatan yang diduga memberikan vaksin kosong itu bisa dikenakan hukuman etik hingga pidana.

"Tadi sudah bicara dengan IDI, bahwa selain kode etik profesi, pertanggungjawaban seorang dokter juga dimungkinkan untuk penerapan perkara pidana. Perkara pidananya sedang proses di Polres Pelabuhan Belawan," kata Panca.

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap dokter TGA, diduga saat penyuntikan tersebut, dia memang tidak memasukkan cairan vaksin.

"Dibuktikan dari ukuran kepalanya. Dan yang jelas dokter yang bersangkutan dan perawatnya yang menyiapkan dan mengisi vaksin ke jarum suntik itu, sekarang sedang dalam proses pendalaman di Polres Pelabuhan Belawan, di-back up Ditreskrimum Polda Sumut," ungkap dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Medan, Dewantoro, Daniel Pekuwali | Editor : Khairina, Abba Gabrillin, Gloria Stevany, I Kadek Wira Aditya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Medan
Jejak Penipuan Masuk Akpol Rp 1,3 M Iptu Supriadi dan Nina Wati di Sumut Sejak 2014

Jejak Penipuan Masuk Akpol Rp 1,3 M Iptu Supriadi dan Nina Wati di Sumut Sejak 2014

Medan
Jenazah Siswa SMK di Nias Korban Penganiayaan Kepsek Diotopsi

Jenazah Siswa SMK di Nias Korban Penganiayaan Kepsek Diotopsi

Medan
Pencuri Rokok Terjebak Jadi Biang Keladi Kebakaran 6 Ruko di Deli Serdang

Pencuri Rokok Terjebak Jadi Biang Keladi Kebakaran 6 Ruko di Deli Serdang

Medan
Kepsek di Nias Penganiaya Siswa sampai Tewas Dibebastugaskan

Kepsek di Nias Penganiaya Siswa sampai Tewas Dibebastugaskan

Medan
Bus Rombongan Pelajar ke Berastagi Terbakar di Simalungun

Bus Rombongan Pelajar ke Berastagi Terbakar di Simalungun

Medan
Buaya Muncul di Sungai Paluh Putri Medan, BBKSDA Sumut Turun Tangan

Buaya Muncul di Sungai Paluh Putri Medan, BBKSDA Sumut Turun Tangan

Medan
Iptu Supriadi Akhirnya Ditangkap, Sempat Kabur Usai Jadi Tersangka Penipuan Rp 1,3 M

Iptu Supriadi Akhirnya Ditangkap, Sempat Kabur Usai Jadi Tersangka Penipuan Rp 1,3 M

Medan
Razia Juru Parkir Liar di 12 Ruas Jalan di Medan, 10 Orang Ditangkap

Razia Juru Parkir Liar di 12 Ruas Jalan di Medan, 10 Orang Ditangkap

Medan
Kepsek Diduga Aniaya Siswa SMK Nias hingga Tewas karena Tak Mau Angkat Genset

Kepsek Diduga Aniaya Siswa SMK Nias hingga Tewas karena Tak Mau Angkat Genset

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Polisi Tangkap Kurir Bawa 23 Kg Sabu di Medan, Tak Jera Pernah 2 Kali Dipenjara

Polisi Tangkap Kurir Bawa 23 Kg Sabu di Medan, Tak Jera Pernah 2 Kali Dipenjara

Medan
Melihat Kelakuan Pengendara di Medan, Ada yang Terobos Lampu Merah meski Dijaga Polisi

Melihat Kelakuan Pengendara di Medan, Ada yang Terobos Lampu Merah meski Dijaga Polisi

Medan
10 Lurah di Medan Ketahuan Naikkan Harga Sembako Saat Program Pasar Murah

10 Lurah di Medan Ketahuan Naikkan Harga Sembako Saat Program Pasar Murah

Medan
Kronologi Siswa SMK di Nias Tewas Diduga Dianiaya Kepsek, Kening Dipukuli Saat Berbaris

Kronologi Siswa SMK di Nias Tewas Diduga Dianiaya Kepsek, Kening Dipukuli Saat Berbaris

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com