Dalam cerita itu sebutkan, lamaran ditolak sehingga menimbulkan perang.
Anak Dalam, saudara kandung Putri Gading Cempaka yang menggantikan Ratu Agung sebagai Raja Sungai Serut berteriak "Empang ka Hulu". Artinya, hadang mereka dan jangan biarkan mereka menginjakkan kakinya ke tanah kita.
Dari kata-kata itu maka lahirlah kata Bangkahulu atau Bengkulu.
Baca juga: Bunga Bangkai di Kepahiang Bengkulu Mekar, Diameter Kelopaknya 135 Cm
Bengkulu menjadi provinsi berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 jo Peraturan Pemerintah tentang Pembentukan Provinsi, menetapkan Kota Bengkulu sebagai Ibu Kota Provinsi Bengkulu.
Kerajaan-kerajaan di Bengkulu terdapat sekitar abad XII hingga abad XIII.
Sekitar abad XV, kerajaan-kerajaan di daerah Bengkulu di bawah pengaruh Kerajaan Majapahit yang mengalahkan Sriwijaya pada abad XIII.
Pada periode ini, kerajaan-kerajaan di daerah Bengkulu, khususnya daerah Rejang Lebong, dipimpin para biksu (pimpinan agama Budha) yang datang dari kerajaan Sriwijaya.
Baca juga: Jalan Nasional Sumbar-Bengkulu Retak di Painan, Akses Transportasi Terganggu
Pada periode ini, Bengkulu berkembang tulisan asli daerah dengan abjad Ka, Ga, Nga.
Setelah kekuasaan kerajaan Majapahit mundur, pada pertengahan abad XVI kerajaan di daerah Bengkulu masuk ke dalam pengaruh Kesultanan Banten.
Pada 1685, Inggris masuk ke Bengkulu yng dipimpin oleh kapten J. Andiew dengan menggunakan 3 kapal yang bernama The Caesar, The Resolution, dan The Defence yang menjajah Bengkulu kurang lebih 139 tahun (1685-1824).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.