Jenazah Retno tiba di rumah duka di Kelurahan Sei Mati, Medan Pabuhan pada Kamis (21/4/2022.
Telihat sang istri, IK (23) tak sanggup berdiri di samping ambulans yang membawa jenazah suaminya. IK terlihat dipapah seorang perempuan paruh baya ke dalam rumah.
Heni Sukowatu, mertua Retno terlihat terus menangis ditemani dua cucunya yang juga dianiaya oleh anggota geng motor.
Ia bercerita di malam kejadian, Retno dan istrinya bersama dua anaknya keluar rumah untuk makan sekitar pukul 22.30 WIB.
Baca juga: Anakku Sudah Minta Tolong, Tapi Terus Dianiaya
Lewat pukul 23.00 WIB, anaknya yakni IK menghubunginya dan mengabarkan suaminya meninggal dunia.
Sambil menangis, Heni bercerita jika anak dan menantunya sudah mengiba ke anggota geng motor agar takk dicelakai. Saat itu Retno usai terjatuh dari motor yang ia naiki.
Ternyata anggota geng motor itu membuntuti korban yang sedang membonceng anak dan istrinya di tengah malam.
Ketika di TKP, anggota geng motor itu menendang motor Retno hingga satu keluarga tersebut terjatuh.
Baca juga: Unik, Cegah Geng Motor Beraksi, Polisi Tasikmalaya Pukul Bedug Keliling Kota Bangunkan Sahur
Akibatnya dua anak korban yang masih kecil terluka di bagian kepala. Melihat korban terjatuh, anggota geng motor itu makin beringas.
Mereka menganiaya Retno secara membabi buta.
Pada saat itulah, Retno mengucapkan kalimat terakhirnya. Ia meminta kepada anggota geng motor untuk tak melukainya. Hal yang yang sama juga diucapkan istrinya, IK.
"Anakku minta tolong jangan lah. Tapi tetap dibacok orang itu. Gak ada (barang) yang diambil. Kalo bisa dikejar sampe dapat. Kejam kali orang itu. Anak saya lagi hamil. Di mana hati nurani orang itu Pak. Lihat lah anaknya ini," ungkap Heni Sukowati.
Akibat peristiwa tersebut, dua anak korban menjadi yatim termasuk calon bayi yang dikandung IK, istri korban.
"Anaknya luka di kepala. Jatuh di sepeda motor. Anakku sudah minta tolong, tapi terus diapain (dianiaya)," katanya.
Heni mengatakan cucunya juga mengalami luka di bagian wajahnya setelah ditendang para pelaku.
"Mukanya habis, yang perempuan juga luka dibagian wajahnya," sebutnya.
Baca juga: Pengakuan Anggota Geng Motor yang Aniaya Warga di Jombang: Karena Ikut Teman-teman
Ia mengatakan, cucunya yang menyaksikan ayahnya dibacok didepan matanya juga sempat histeris di lokasi kejadian.
Setelah korban terkena bacokan komplotan geng motor itu langsung pergi meninggalkan lokasi.
"Sepeda motornya nggak diambil, pas mereka jatuh langsung dibacoknya korban," ucapnya.
Heni mengungkapkan dirinya berharap agar pihak berwajib memberikan hukuman yang setimpal kepada para pelaku.
"Kalau bisa dihukum seberat-beratnya, karena anak saya lagi hamil lima bulan. Gimana perasaan orang itu, anak saya lagi hamil lima bulan ditendang motornya," ujarnya.
Baca juga: Geng Motor Diduga Keroyok Warga di Jombang, 1 Pelaku Diringkus
Sementara itu Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan telah menangkap tiga pemuda pelaku penganiyaan.
Mereka adalah AP, AZR (16), dan AS (15). Ketiganya merupakan warga Belawan dan masih berstatus sebagai pelajar sekolah.
"Iya ketiganya berhasil ditangkap. (Tersangka lain) masih dikembangkan," katanya, Kamis (21/4/2022).
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dewantoro | Editor : Khairina, Gloria Setyvani Putri), Tribun Medan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.