MANDAILING NATAL, KOMPAS.com- Sebanyak 21 warga Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Merapi, Kabupaten Mandailing Natal mengalami mual, pusing, muntah-muntah dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Mereka diduga keracunan setelah menghirup gas yang menyembur dari sumur di proyek panas bumi (geothermal) di Mandailing Natal (Madina) pada Minggu (24/4/2022).
Baca juga: Gas dan Lumpur Panas Menyembur dari Sumur Proyek Geothermal di Madina, 21 Warga Diduga Keracunan
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Mandailing Natal AKBP HM Reza Chairul mengungkapkan, sumur tersebut mengeluarkan gas diduga H2S (Hidrosulfida).
Tak hanya itu, sumur yang berada di proyek kelolaan PT. Sorik Merapi Geothermal Power (SMGP) itu juga mengeluarkan lumpur panas berbau belerang.
"Ada 21 warga sekitar yang merasa mual, pusing dan muntah. Mereka sudah dibawa ke rumah sakit, di antaranya ada 1 usia anak, 1 balita dan selebihnya dewasa," kata Kapolres.
Para warga tersebut mendapatkan perawatan di rumah sakit di Panyabungan.
Baca juga: Kebocoran Sumur Gas di Mandailing Natal, 21 Warga Dilarikan ke Rumah Sakit
Kapolres menjelaskan, semburan gas dan lumpur panas itu mulai terjadi pada Minggu (24/4/2022) pagi.
"Telah terjadi semburan lumpur di sumur 2 Wellpad tango (T) PT SMGP di DssaSibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Merapi, Kabupaten Madina," ujarnya.
Baca juga: Warga yang Diduga Keracunan Gas H2S di Mandailing Natal Bertambah Jadi 58 Orang
Pihaknya pun segera melakukan langkah evakuasi terhadap warga sekitar dan mendirikan posko di lokasi.
Identifikasi penyebab semburan itu juga akan dilakukan.
"Kemudian menurunkan personel untuk membantu warga yang terdampak dan akan menurunkan tim labfor guna mengidentifikasi penyebab terjadinya semburan lumpur dan gas," ungkap Kapolres.
Baca juga: Polisi Ungkap Kasus Penganiayaan Wartawan di Madina, 4 Orang Jadi Tersangka
Hingga sore ini, diketahui semburan lumpur masih terjadi.
Pihak Polres bersama personel Brimob Polda Sumur melakukan mitigasi dan evakuasi dampak semburan.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Padang Sidempuan, Oryza Pasaribu | Editor : Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.