Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Perampokan Sopir Truk Kelapa Sawit di Asahan, 8 Orang Ditangkap

Kompas.com, 18 Mei 2022, 13:24 WIB
Dewantoro,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Sebanyak delapan orang yang terdiri dari pelaku perampokan dan penadah hasil curian terhadap sopir truk bermuatan kelapa sawit diamankan personel Polres Asahan, Sumatera Utara (Sumut).

Adapun saat beraksi, pelaku menggunakan alat menyerupai senjata api.

Hasil kejahatan itu pun dibagi-bagi di antara pelaku.

Baca juga: Sopir Truk Kelapa Sawit di Asahan Sumut Dirampok, Ditodong, Disekap, dan Diturunkan di Kebun Karet

Kapolres Asahan, AKBP Putu Yudha Prawira mengatakan, pencurian itu terjadi pada Minggu (8/5/2022) pukul 15.30 WIB.

Dijelaskannya, ada lima pelaku perampokan itu yang ditangkap berinisial IPM (37) dan AP (24) warga Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

Kemudian AIS (46) dan SP (32) warga Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumut.

Terakhir, WIL (26) warga Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumut.

Baca juga: Terungkap Motif Pembunuhan Ibu Rumah Tangga di Asahan, Pelaku Dendam karena Korban Berpacaran dengan Ayahnya

"Pelaku tujuh orang, kita tangkap lima orang, dua lagi berinisial J (26) yang pemilik senjata api, dan J alias Apen (26) masih DPO (daftar pencarian orang)," katanya.

Pihaknya juga mengamankan tiga pelaku penadahan berinisial NA (28) warga Kabupaten Labuhanbatu, Sumut serta EY (43) dan ASH (45) warga Kabupaten Rokan Hilir.

Putu menjelaskan, perampokan itu terjadi di Dusun III, Desa Aek Nabuntu, Kecamatan Aek Ledong, Kabupaten Asahan.

Para pelaku telah merencanakan aksi tersebut terlebih dahulu. Aksi itu diotaki oleh IPM dan mengajak rekan-rekannya dengan mengendarai mobil Terios silver.

Di lokasi kejadian, ada truk bermuatan kelapa sawit yang dikemudikan SS (28) warga Kecamatan Aek Ledong, Asahan.

"Pada saat itu timbul niat pelaku J (DPO) untuk melakukan aksi pencurian, sehingga tersangka IPM mengejar dan langsung memalangkan mobilnya di depan truk korban," ujarnya.

Ketika mobil korban terhenti, tersangka AP bersama SP dan J alias Apen (DPO) turun dari mobil menuju ke arah truk korban.

Pelaku J menyuruh korban turun dari mobil sambil menodongkan sebuah senjata yang menyerupai senjata api kearah kepala korban.

"Kemudian pelaku SP dan J menarik korban keluar dari mobil dan memasukkan korban ke mobil tersangka," ujar Putu.

Kemudian tersangka SP dan J mengambil kendali mobil korban lalu mobil korban berjalan dengan diikuti oleh mobil tersangka dari belakang.

WIL kemudian mengikat kaki, tangan, mulut dengan plastik dan menutup mata korban SS dengan lakban.

Korban juga mendapatkan kekerasan dari pelaku J alias Apen.

Setibanya di perkebunan karet daerah Kecamatan Aek Nabara, Labuhanbatu, korban diletakan di pinggir jalan oleh tersangka WIL dan J.

Para tersangka lalu menuju Kota Rantau Prapat di mana saat itu minyak mobil tersangka habis.

Tersangka menghubungi seseorang berinisial NA untuk membeli minyak yang untuk membeli minyak seharga Rp 50.000.

Setelah itu, NA dan tersangka lainnya melanjutkan perjalanan untuk menjual buah kelapa sawit itu sebesar Rp 13 juta di Kecamatan Aek Kenopan, Labuhanbatu Utara.

Usai menjual kelapa sawit, para tersangka menjual truk tersebut kepada tersangka EY dan ASH sebesar Rp 105 juta.

Truk itu lalu dijual EY dan ASH kepada FZ (DPO).

Hasil penjualan itu digunakan untuk foya-foya ke tempat hiburan, membeli sabu-sabu dan handphone.

Dari hasil pemeriksaan, para pelaku mendapat jatah bervariasi dari aksinya.

Tersangka IP mendapat Rp 17 juta, AIS dan AP masing-masing Rp 13,5 juta, SP Rp 10 juta, WIL Rp 9 juta, NA Rp 2 juta, dan AIS Rp 1 juta,

Dikatakan Putu, pihaknya telah menyita barang bukti 1 mobil Terios pelaku, 8 handphone, 1 pisau cutter, 1 lucu roda, bantal, tali plastik, lakban dan uang sebesar Rp 2,8 juta.

"Terhadap para pelaku dikenakan Pasal 365 ayat (2) ke- 2e, 4e dari KUHP dengan ancaman hukuman 12 (dua belas) tahun penjara," katanya. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau