Para kader partai menyesalkan pernyataan Edy yang tidak pada tempatnya dan kurang kesatria.
Menurutnya, pernyataan mendiskreditkan Partai Golkar, kemungkinan besar sengaja dibangun untuk framing politik menuju Pilgub 2024.
"Dia sedang merancang parpol tertentu untuk mengimbangi konsolidasi Partai Golkar yang semakin masif di Sumut. Framing politik yang dibangun supaya kepercayaan publik menurun pada Ketua Partai Golkar (Sumut) Musa Rajekshah. Targetnya, publik bersimpati pada Edy untuk bisa menjadi gubernur dua periode," ungkapnya.
Empat tahun memimpin Sumut, Edy Rahmayadi terkenal dengan sikap dan ucapan kontroversinya.
Pengamat politik dari Universitas Islam (UIN) Sumut Rholand Muary bilang, Edy masih jauh dari pemimpin yang birokratif dan merangkul.
Beberapa isi pidato resmi pun sering jauh dari substansi.
"Kalau ini menjadi gaya atau identitasnya, akan menjadi preseden buruk jika mau melanjutkan kepemimpinannya. Edy belum bisa menerjemahkan visi dan misi dengan baik. Gubernur seharusnya menjadi wakil pemerintah pusat di daerah, tapi dia tidak mampu berkolaborasi dengan baik untuk melanjutkan pembangunan. Ketimpangan pembangunan misalnya saja infrastruktur yang buruk masih sangat dirasakan masyarakat," kata Rholand.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.