"Beberapa waktu lalu juga pernah ada kejadian gitu. Juga dikubur gitu dan sembuh," katanya.
Sementara, Kapolsek Kecamatan Sei Bingai, Japaris Perangin-angin mengatakan bahwa RK tidak mengalami luka bakar.
"Tidak ada luka bakar, kepala yang luka itu karena terbentur," kata dia.
Menanggapi kejadian itu, Dokter Umum di Puskesmas Gedongan, Kota Mojokerto, dr. Wahyu Tri Kusprasetyo merasa janggal lantaran anak usia 5 tahun itu tidak mengalami luka bakar sama sekali meski tersambar petir.
Ia menduga bahwa sebenarnya RK tidak tersambar petir, melainkan kaget karena petir menyambar titik di dekatnya.
"Karena jika tersambar petir, minimal ada bekas luka bakar atau luka seperti akar rumput. Beda cerita jika (dia) kaget di dekatnya ada sambaran petir," ujar Wahyu saat dihubungi Kompas.com, Kamis (6/10/2022).
Menurut dia, orang yang tersambar petir sangat kecil kemungkinannya untuk hidup, terlebih jika petir masuk langsung ke dalam tubuh.
Sebab, sambaran petir bisa mengakibatkan jantung terganggu dan mengalami luka bakar, karena petir memiliki suhu yang tinggi dan cukup ekstrem.
Luka bakar ini bisa ada di mana saja.
"Biasanya orang yang tersambar petir mengalami beberapa luka bakar khas seperti akar pohon (arbor vitae)," lanjut dia.
Meski kecil kemungkinannya, namun tetap ada peluang seseorang selamat setelah tersambar petir.
Meskipun begitu, orang yang tersambar petir pasti mengalami beberapa jenis luka atau gangguan tubuh.
Dikutip dari Kompas.com (27/12/2021), ada tiga jenis luka akibat tersambar petir yakni luka bakar, hilangnya pendengaran, dan gangguan penglihatan.
Untuk mengetahui langkah penanganan untuk masing-masing luka tersambar petir, silakan klik di sini (Penulis : Retia Kartika Dewi|Editor : Inten Esti Pratiwi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.