MEDAN, KOMPAS.com- Abdul Latif (27) warga Kabupaten Deli Serdang, punya cara unik mengurangi problem sampah di Kota Medan, Sumatera Utara.
Dia mendirikan aplikasi jual beli sampah daur ulang secara online bernama Kepul.id atau akronim dari kepedulian lingkungan.
Berkat aplikasinya kini sampah plastik, buku, botol hingga kaleng yang sering dibuang masyarakat jadi bernilai ekonomis.
Baca juga: Perluas Zona Buang TPPAS Sarimukti, DLH Jabar Klaim Sudah Tak Ada Antrean Truk Sampah
Cukup daftar di aplikasi Kepul.id, maka mobil pengangkut sampah milik Abdul Latif segera datang dan membeli sampah yang ingin dijual masyarakat.
Total kata Abdul Latif, kini perusahaanya sudah melayani kurang lebih 19.000 penjual sampah perorangan.
Selain itu Kepul.id juga bermitra dengan 5.000-an perkantoran, pabrik hingga restaurant.
Setelah membeli sampah, Kepul.id menyortir dan dijual ke sejumlah pabrik untuk didaur ulang kembali.
Uniknya, kata Abdul Latif salah satu limbah yang paling banyak dijual masyarakat adalah minyak jelantah atau minyak sisa penggorengan.
"Kita ada 60 jenis item sampah yang bisa dibeli, salah satunya Itu minyak jelantah, dia menempati posisi 5 besar yang paling banyak dijual masyarakat," ujar Abdul Latif saat diwawancarai di acara Dialog Interaktif dengan Menkop UMKM RI Teten Masduki di Auditorium Universitas Sumatera Utara (USU), Senin (15/5/2023).
Baca juga: Cerita Pedagang Pasar Sehat Cileunyi, Sulit Dapat Pembeli Baru karena Sampah Menggunung
Kata Abdul Latif, dalam dua pekan perusahaannya, mampu mengepul sebanyak 2 ton minyak jelantah dari masyarakat. Hal itu sedang berlangsung dua tahun.
"Ngambil dari masyarakat, belinya Rp 4.000 per kilogramnya, kalau harga jual itu harga rahasia. Saya mengambilnya dari penjual gorengan, ada juga dari limbah rumah tangga, paling banyak dari restoran dan cafe juga," ungkapnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.